Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Penembak Massal Gereja Texas Seorang Temperamental

Fakta baru penembak gereja di Texas pada Ahad pekan lalu yang menewaskan sedikitnya 26 orang terungkap berdasarkan pengakuan mantan istri

12 November 2017 | 12.28 WIB

Devin Patrick Kelley. dailymail.co.uk
Perbesar
Devin Patrick Kelley. dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Informasi baru terkait Devin Kelley, yang merupakan pelaku penembakan massal sebuah gereja di Texas, terungkap lewat pengakuan mantan istrinya. Kelley disebut memendam kebencian besar di dalam dirinya dan pernah mengancam akan membunuh semua anggota keluarganya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tessa Brennaman, 25, mengatakan suami pertamanya itu bersikap kasar terhadapnya dan bahkan mengancam akan menembaknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: Teror di Texas, 26 Orang Tewas Ditembak saat Beribadah di Gereja

 

"Dia memiliki banyak setan atau kebencian di dalam dirinya. Dia kerap mengacungkan pistolnya dan berteriak kepada saya, kamu mau mati? Kamu mau mati?" kata Brennman, seperti yang dilansir media Inside Edition dan dikutip Fox News pada Sabtu, 11 November 2017, waktu setempat.

 

Kelley terlibat penembakan massal pada Ahad pekan lalu yang menewaskan sedikitnya 26 orang. Dia menembaki jemaat gereja pada sekitar pukul sebelas siang dan menewaskan anak berusia lima tahun hingga jemaat berusia sekitar 70 tahun.Dia menggunakan senapan Ruger AR-556.

Pada 2013, Kelley mengaku bersalah karena mencekik Brennaman, menarik rambutnya dan menendangnya. Mereka bercerai pada 2012. Dia juga mengaku bersalah memukul seorang remaja.

Mantan anggota Angkatan Udara Amerika Serikat itu pernah dijatuhi hukuman 12 bulan pengurungan dan akhirnya dikeluarkan dengan tidak hormat dari militer disertai penurunan pangkat.

Setelah Kelley menembak umat paroki di Gereja First Baptist di Sutherland Springs, dia melarikan diri dari tempat kejadian. Dia ditemukan tewas di mobilnya dengan luka tembak yang salah satunya akibat kesengajaan.

Belum jelas apa motif penembakan massal gereja itu. Namun, penyidik mengatakan penembakan massal itu tampaknya berasal dari perselisihan domestik yang melibatkan Kelley dan ibu mertuanya, yang juga telah dia ancam. Ibu mertuanya terkadang menghadiri kebaktian di gereja namun tidak hadir pada hari nahas itu.

Seorang pejabat di Sutherland Spring mengatakan gereja itu akan dibongkar dan akan berfungsi sebagai tugu peringatan sementara.

Sebelas orang masih dirawat di rumah sakit di Texas  pada Jumat dengan luka akibat penembakan massal itu.

FOX NEWS

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus