Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Perempuan di Cina Makan Mie 3 Kilogram Tiap Hari untuk Bantu Adik

Xinxin harus mengemukkan badannya dengan makan mie agar bisa menjalani operasi transplantasi tulang belakang yang dibutuhkan adiknya.

15 November 2019 | 09.00 WIB

Mie ayam Putra Bengawan salah satu mia ayam yang opuler di Jalan Sinar, Cianjur, Jawa Barat. Foto: @ajun02_
Perbesar
Mie ayam Putra Bengawan salah satu mia ayam yang opuler di Jalan Sinar, Cianjur, Jawa Barat. Foto: @ajun02_

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -  Zhang Xinxin, seorang remaja perempuan, 12 tahun, di Cina, mengkonsumsi 3 kilogram mie setiap hari demi menolong adiknya Zhang Haizhen yang pada 2017 didiagnosa menderita penyakit Albers Schonberg. Mie sebanyak itu dimakan Xinxin agar dia bisa lekas menambah berat badan sehingga bisa dilakukan operasi transplantasi tulang belakangnya pada Haizhen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dikutp dari asiaone.com,  Albers Schonberg atau yang disebut penyakit tulang batu adalah kelainan bawaan yang sangat langka di mana tulang mengeras, menjadi lebih padat. Kondisi ini kebalikan dari osteoporosis, di mana kepadatan tulang berkurang dan lebih rapuh. Penyakit Albers Schonberg hanya bisa disembuhkan ketika pasien menerima transplantasi stem cell hemopoietic. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah mendengar penjelasan dokter, Xinxin meminta dokter untuk menguji darahnya dan menemukan golongan darahnya cocok dengan adiknya. Namun masalahnya, Xinxin yang tinggi 160 cm, hanya berbobot 40 kilogram. Dokter mengatakan Xinxin harus menaikkan berat badan setidaknya menjadi 50 kilogram sebelum dia bisa mendonasikan sumsum tulang belakangnya. 

Semenjak itu, Xinxin memulai program menambah berat badan dengan memaksakan diri makan tiga mangkuk mie setiap hari. Mie itu mengandung air, garam dan beberapa potong sayur mayur. 

Biaya perawatan bagi kesehatan Haizhen telah membuat keluarga Zhang yang berasal dari Henan, Cina, jatuh miskin. Kedua orang tua Haizhen dan Xinxin terpaksa berhenti bekerja demi bisa merawat Haizhen. Ayah Haizhen sekarang bekerja paruh waktu di area dekat rumah sakit agar bisa menghasilkan sedikit uang.           

Untuk membantu kedua orang tuanya, Xinxin bangun jam 5 subuh setiap hari untuk mendaki sebuah gunung yang jauhnya 3 kilometer dari rumahnya. Di sana, dia memetik kacang hazelnut dan menjualnya. Haizhen, adik Xinxin siap menerima transplantasi sumsum tulang belakang kapan pun, namun keluarga Zhang saat ini masih membutuhkan dana, dimana biaya operasi penyembuhan penyakit ini membutuhkan uang sekitar 430 ribu yuan atau sekitar Rp 863 juta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus