Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Air Niugini dengan membawa 47 penumpang termasuk kru jatuh ke dalam laut Pasifik saat pesawat akan mendarat di bandara internasional Weno, negara bagian Chuuk, Mikronesia pada hari Jumat pagi, 28 September 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pesawat Air Niugini bernomor penerbangan 73 berangkat dari Pohnpei dari Mikronesia transit di negara bagian Chuuk untuk tujuan akhir bandara internasional Port Moresby di Papua Nugini.
Baca: Pesawat Jatuh di Nepal Karena Pilot Kesal Kepada Pramugari
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut laporan CNN, cuaca saat itu sangat buruk sehingga pilot gagal mendaratkan pesawatnya tepat di landasan pacu.
"Saya mengira kami kesulitan mendarat hingga saya memperhatikan sekeliling dan melihat lubang di dalam pesawat lalu air mengalir masuk, dan saya pikir, ini bukan seperti yang seharusnya terjadi," kata Bill Jaynes, managing editor surat kabar di Mikronesia yang berada dalam pesawat nahas menuliskan pengalamannya di halaman akun Facebooknya.
Air setinggi pinggang orang dewasa menggenangi badan pesawat Boeing 737-800. Sejumlah nelayan yang berada di dekat pesawat jatuh bergegas menuju pesawat yang jatuh untuk memberikan bantuan.
Tim penyelamat kemudian mengeluarkan seluruh penumpang dan kru dari dalam pesawat yang terendam air laut.
Baca: Pesawat Jatuh dan Terbakar, Seluruh Penumpang dan Awak Selamat
Menurut laporan Guardian, ada 57 orang yang berada dalam pesawat termasuk 11 kru dan 36 atau 46 orang penumpang.
Seorang saksi mata John Merelli, pekerja di hotel High Tide, mengatakan dirinya mendengarkan pesawat datang dan mengira pendaratan akan berlangsung normal.
"Lalu saya balik ke tempat kerja dan seseorang mengatakan kepada saya, dan saya melihat dari atap gedung pesawat mulai masuk ke dalam air. Pesawat tenggelam. Ada di dalam air sekarang," kata Merelli seperti dikutip dari Guardian.
Lima menit setelah pesawat jatuh ke dalam laut, kata Merelli, sejumlah orang dengan menggunakan kapal mendatangi pesawat. Sementara bantuan resmi hadir sekitar 10 menit setelah pesawat jatuh.
Maskapai penerbangan Papua Nugini ini menyatakan, pihaknya menerima laporan bahwa cuaca sangat buruk dengan hujan lebat sehingga mengurangi kemampuan pilot pesawat melihat saat kecelakaan terjadi. Maskapai ini juga memastikan seluruh penumpang, 35 orang dan 12 awak pesawat selamat dari jatuhnya pesawat Air Nuigini ke laut Pasifik.