Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Pakistan telah menangkap pemimpin partai sayap kanan, Tehreek-e-Labbaik, Khadim Hussain Rizvi saat menggrebek madrasah yang didirikannya di Lahore, Jumat malam, 23 November 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemimpin partai agama ini ditangkap bersama beberapa pendukungnya. Mereka ditangkap sehubungan dengan unjuk rasa selama 3 hari yang berujung rusuh pertengahan November lalu.
Baca: Putusan Bersejarah: Mahkamah Pakistan Batalkan Hukuman Mati "Asia Bibi"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Aksi ini untuk memprotes putusan pengadilan Mahkamah yang membebaskan Asia Bibi, perempuan Kristen yang divonis mati kasus penistaan agama tahun 2010 oleh pengadilan di bawahnya.
Unjuk rasa yang digagas partai Rizvi berakhir setelah dilakukan negosiasi dengan pemerintah yang menghasilkan kesepakatan untuk melakukan kajian atas putusan pengadilan Mahkamah atas kasus Bibi.
"Polisi menggrebek madrasah kami dan menangkap pemimpin yang kami hormati," kata Saad Rizvi, anak Khadim Hussain Rizvi melalui telepon kepada Reuters.
Khadim Hussain Rizvi has been taken into protective custody by police and shifted to a guest house.They insisted to come to Rwp refusing Governments proposal for alternative arrangements
— Ch Fawad Hussain (@fawadchaudhry) November 23, 2018
It’s to safeguard public life, property and order and has to do nothing with Asia Bibi case
Baca: Mengapa pemeluk Kristen di Pakistan kerap menjadi sasaran serangan?
Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry melalui akun Twitter miliknya mengatakan Rizi telah ditangkap dan ditahan di rumah tahanan perlindungan dan kemudian ditempatkan di guest house.
"Tindakan ini didorong oleh penolakan TLP untuk menarik ajakannya melakukan protes pada 25 November. Ini usaha melindungi kehidupan publik, properti dan ketertiban," kata Menteri itu.
Baca: Bibi Dihukum Mati Gara-gara Minum dari Cangkir Wanita Muslim
Rizvi telah menyerukan kepada seluruh anggota partainya untuk menghadiri hari martir pada hari Minggu, 25 November dengan melakukan demonstrasi di Islamabad.
"Jadi,penangkapan Rizvi tidak ada kaitannya dengan kasus Bibi," kata Chaudry seperti dikutip dari Al Jazeera.
Sebelumnya, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan melalui siaran televisi menegaskan, keputusan pengadilan Mahkamah tentang pembebasan Bibi dari hukuman mati bersifat final dan kuat.