Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Polusi Udara di Pakistan Timur Parah, Sekolah dan Pasar Terpaksa Tutup

Sekolah, perkantoran, restoran, dan tempat usaha terpaksa tutup karena polusi udara yang parah di wilayah Pakistan timur.

8 November 2023 | 21.00 WIB

Suasana lalu lintas di tengah polusi udara di Lahore, Pakistan, 24 November 2021. Kota kedua terbesar di Pakistan, Lahore dinobatkan menjadi kota paling tercemar di dunia menurut perusahaan teknologi asal Swiss, IQ-Air. REUTERS/Mohsin Raza
Perbesar
Suasana lalu lintas di tengah polusi udara di Lahore, Pakistan, 24 November 2021. Kota kedua terbesar di Pakistan, Lahore dinobatkan menjadi kota paling tercemar di dunia menurut perusahaan teknologi asal Swiss, IQ-Air. REUTERS/Mohsin Raza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara parah di Pakistan memaksa pihak berwenang menutup sekolah dan pasar pekan ini di provinsi Punjab, yakni wilayah terpadat di Pakistan, termasuk kota Lahore di bagian timur yang menjadi kota dengan salah satu kualitas udara terburuk di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo



“Pemerintah telah memutuskan untuk menutup pasar selama empat hari dari 9 November hingga 12 November di kota-kota besar Punjab karena kabut asap. Penutupan ini atas saran dari Kementerian Kesehatan,” kata Amir Mir, Menteri Informasi Punjab, provinsi yang menampung lebih dari 110 juta orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Menurut arahan dari pemerintah provinsi, sekolah, perkantoran, restoran, dan tempat usaha akan ditutup untuk membatasi pergerakan warga di luar. Sementara layanan prioritas seperti apotek, rumah sakit, dan pengadilan akan tetap beroperasi.


 
Menurut kelompok Swiss IQAir, kualitas udara di Lahore pada Rabu, 8 November 2023, indeks kualitas udaranya berada pada angka berbahaya, yakni 432, diikuti oleh ibu kota India, Delhi, pada angka 302 dan kota pelabuhan Karachi di Pakistan selatan di angka 204. Lahore tercatat sebagai wilayah dengan kualitas udara terburuk di dunia
 


Pemicu meningkatnya polutan berasal dari pabrik, aktivitas konstruksi, dan kendaraan di wilayah padat penduduk. Hal ini juga dampak meningkatnya industrialisasi di Asia Selatan dalam beberapa dekade terakhir.
 


Pada musim gugur dan musim dingin yang lebih sejuk, polusi menjadi lebih parah karena pembalikan suhu mencegah naiknya lapisan udara hangat dan memerangkap polutan lebih dekat ke tanah. Meningkatnya polusi udara dapat memangkas angka harapan hidup lebih dari lima tahun per orang di Asia Selatan — salah satu wilayah paling tercemar di dunia — menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada Agustus 2023 yang menekankan semakin besarnya beban kualitas udara buruk terhadap kesehatan.


 
Di negara tetangga India, pihak berwenang di ibu kota New Delhi telah mengumumkan mereka akan membatasi penggunaan kendaraan pada pekan depan untuk mengurangi peningkatan polusi. New Delhi pada Rabu, 8 November 2023, juga terpaksa menutup semua sekolah dalam upaya baru melindungi warga dari kualitas udara buruk.


 

REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus