Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan asal Amerika Serikat Frontier Airlines membuat sebuah kebijakan yang tak biasa. Terhitung mulai 1 Januari 2019, para pramugari penerbangan ini dibolehkan menerima tip dari penumpang pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami menghargai kerja keras pramugari kami dan kami tahu para penumpang juga begitu, sehingga pada tablet pembayaran terdapat opsi bagi penumpang apakah mereka akan memberikan tip atau tidak," ujar Juru Bicara Frontier Airlines, Jonathan Freed. Ia menambahkan banyak penumpang yang memberikan tip.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Frontier Airlines mempekerjakan sekitar 2.200 pramugari dan mulai Januari ini mereka tidak lagi mendapatkan uang bonus di luar gaji mereka. Sebagai gantinya, setiap pramugari bisa mendapatkan uang tip dari penumpang pesawat.
Cara pemberian uang tip ini sama seperti saat pembeli melakukan transaksi membeli taco, bir atau naik taksi, dimana ketika membayar dengan kartu kredit, layar kasir akan memperlihatkan pilihan mau memberikan tip atau tidak pada penjual.
Lantaran transaksi dilakukan di dalam pesawat terbang, maka para pramugari ini menggunakan tablet dalam melayani pembayaran dengan penumpang. Pramugari bisa memperlihatkan bagian layar pemberian tip pada penumpang saat bertransaksi.
Akan tetapi, Frontier Airlines memberikan keputusan sepenuhnya pada pramugari apakah mereka ingin menggunakan opsi pemberian tip ini atau tidak. Kebijakan baru Frontier Airlines ini sebetulnya pernah diuji cobakan pada 2016. Namun Asosiasi Pramugari Frontier Airlines atau AFA keberatan ketika itu.
"Manajemen semakin maju dengan opsi tip dari penumpang. Opsi ini diharapkan membuat pramugari tidak menuntut ketika mendapatkan kontrak yang disesuaikan untuk mengalihkan biaya tambahan kepada penumpang," tulis Presiden AFA, Sara Nelson Jumat, 4 Januari 2019.
Nelson menambahkan meskipun banyak yang memiliki pandangan berbeda mengenai opsi tip ini, karyawan Frontier Airlines mendesak untuk tetap adanya uang bonus yang memungkinkan transparansi lebih baik.
Sekitar 9 dari 11 pelaku industri penerbangan memuji kebijakan Frontier Airlines ini. Ketika banyak penerbangan mengalami era kebangkrutan, mereka mulai berinvestasi dalam standar layanan penerbangan supaya bisa memasang harga lebih tinggi sekaligus pengurangan untuk di pengeluaran lain. Namun tidak halnya dengan pandangan penumpang.
"Menurut saya ini terlihat seperti di restoran dan, terus terang, bukan kesan yang ingin dimiliki oleh sebuah maskapai," kata Henry Harteveldt, penumpang.
Harteveldt mengatakan sistem ini dapat menyebabkan pramugari membandingkan pendapatan mereka dengan pramugari penerbangan lain. Selain itu, hal ini juga dikhawatirkan dapat mempengaruhi tingkat layanan maskapai karena ada harapan untuk uang tip lebih besar.
NAURA NADY | NDTV