Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Pergi, Klaim Hindari Pertumpahan Darah

Presiden Afghanistan membuat unggahan di Facebook yang menjelaskan alasan pergi meninggalkan tanah airnya.

16 Agustus 2021 | 18.15 WIB

Presiden Afganistan, Ashraf Ghani. Reuters
Perbesar
Presiden Afganistan, Ashraf Ghani. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban berhasil menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul dan merebut istana kepresidenan pada Minggu, 15 Agustus 2021. Sejak sepekan terakhir sebelum menguasai ibu kota negara, Taliban gencar melakukan beberapa serangan termasuk menguasai kota-kota besar di Afghanistan.

Setelah mengambil alih kekuasaan, juru bicara Taliban, Mohammad Naeem mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai. “Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami,” kata Naeem. “Kami tidak akan mengizinkan siapapun menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapapun dan kami tidak ingin menyakiti orang lain.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Setelah Kabul direbut Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara itu pada Minggu. Dalam postingan di halaman Facebooknya, Ashraf Ghani mengatakan bahwa ia dihadapkan oleh keputusan yang sulit yaitu nasib jutaan penduduk Kabul dan keamanan kota yang telah dipertahankannya setelah 20 tahun perang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Untuk menghindari pertumpahan darah, saya pikir lebih baik pergi,” katanya dalam postingannya tersebut. Ia memutuskan untuk mundur dari istana kepresidenan dan terbang ke luar negeri.

Menurut Ashraf Ghani, kelompok Taliban kini menghadapi ujian bersejarah. “Taliban menang dalam penghakiman pedang dan senjata, mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kemakmuran, dan harga diri rekan-rekan kita,” katanya.

Dia tidak memberikan informasi terkait keberadaannya saat ini. Namun, Al Jazeera, mengutip bahwa Ghani, istrinya, pengawal pribadi presiden, kepala staf dan penasihat keamanan nasional telah terbang ke Tashkent di negara tetangga Uzbekistan.

Berikut isi pesan lengkap Presiden Ashraf Ghani dalam postingan di halaman Facebooknya.

Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Orang-orang sebangsa yang terhormat!

Hari ini, saya menemukan pilihan yang sulit; Saya harus berdiri menghadapi Taliban bersenjata yang ingin memasuki istana atau meninggalkan negara tercinta yang saya dedikasikan hidup saya untuk melindungi dan melindungi selama dua puluh tahun terakhir. Jika masih ada banyak orang sebangsa yang mati syahid dan mereka akan menghadapi kehancuran dan kehancuran kota Kabul, akibatnya adalah bencana manusia yang besar di kota berpenduduk enam juta ini.

Taliban telah berhasil menyingkirkan saya, mereka di sini untuk menyerang semua Kabul dan orang-orang Kabul. Untuk menghindari pertumpahan berdarah saya pikir yang terbaik adalah keluar.

Taliban telah memenangkan penghakiman pedang dan senjata dan sekarang mereka bertanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kekayaan dan harga diri warga negara. Bukankah mereka memenangkan legitimasi hati. Tidak pernah dalam sejarah kekuasaan kering memberikan legitimasi kepada siapa pun dan tidak akan memberikannya kepada mereka.

Mereka sekarang menghadapi ujian sejarah baru; apakah mereka akan melindungi nama dan kehormatan Afghanistan atau mereka akan memprioritaskan tempat dan jaringan lain. Banyak orang dan banyak Aqshar berada dalam ketakutan dan tidak dapat diandalkan di masa depan.

Penting bagi Taliban untuk meyakinkan semua orang, bangsa, sektor yang berbeda, saudara perempuan dan perempuan Afghanistan untuk memenangkan legitimasi dan hati rakyat. Buat rencana yang jelas untuk dilakukan dan dibagikan dengan publik. Saya akan selalu terus melayani bangsa saya dengan momen intelektual dan rencana untuk berkembang. Lebih banyak bicara untuk masa depan.

Hidup Afganistan

Baca jugaAbdul Ghani Baradar, Pemimpin Taliban dan Calon Kuat Presiden Afganistan

AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI RINA | REUTERS | FACEBOOK

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus