Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda siapa presiden wanita pertama di dunia dalam sejarah? Ia Isabel Perón atau Isabel Martínez de Perón, née María Estela Martínez Cartas. Isabel merupakan politikus Argentina yang menjabat sebagai presiden Argentina pada tahun 1974 hingga 1976. Dia adalah istri ketiga Presiden Juan Perón dan menjabat sebagai wakil presiden (1973–74) dalam pemerintahannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Isabel lahir dari keluarga kelas menengah ke bawah. Ia bertemu Juan Perón pada tahun 1955 atau 1956 dan, melepaskan karirnya di bisnis pertunjukan lalu menjadi sekretaris pribadi Juan dan menikah pada 1961. Isabel mengunjungi Argentina beberapa kali pada 1960-an dan awal 70-an untuk memberi dukungan untuk suaminya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Masa jabatannya ditandai dengan kekerasan politik dan ketidakstabilan ekonomi sampai dia akhirnya digulingkan oleh militer. Sejak kematian Carlos Menem pada 14 Februari 2021, Perón adalah mantan presiden Argentina tertua yang masih hidup.
Prestasi
Isabel Peron adalah presiden wanita pertama Argentina. Melansir dari Prezi.com, meskipun kepresidenannya tidak begitu sukses, ia telah membuka jalan bagi para perempuan untuk memiliki kesempatan untuk lebih terlibat dengan politik, dan memiliki sedikit suara.
Skandal
Ketika dia akhirnya kembali ke Argentina untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada 1973, Isabel terpilih sebagai wakil presidennya atas saran dari penasihat dekatnya José López Rega. Pasangan itu memenangi pemilihan, dan mereka menjabat pada Oktober 1973. Penyakit Juan beberapa kali mengangkat Isabel ke posisi penjabat presiden, dan ia menggantikan Juan saat Juan meninggal pada 1 Juli 1974.
Melansir dari Britannica.com, rezimnya mewarisi masalah inflasi, kerusuhan buruh, dan kekerasan politik. Isabel berusaha memecahkan masalah dengan mengangkat menteri kabinet baru, mencetak uang untuk membayar utang luar negeri, dan memberlakukan keadaan pengepungan pada November 1974 karena Argentina di ambang anarki.
Kontroversi seputar menteri kesejahteraan sosialnya, López Rega yang dipaksa ke pengasingan karena korupsi dan kegiatan teroris, tidak membantu situasi tersebut. Perwira militer moderat mendesaknya untuk mengundurkan diri, namun ia menolak dengan keras.
Situasi ekonomi dan politik terus memburuk, dan pada 24 Maret 1976, presiden wanita pertama di dunia ini ditangkap oleh petugas angkatan udara dan ditahan di bawah tahanan rumah selama lima tahun. ia dihukum karena praktik korupsi pada 1981, namun ia dibebaskan bersyarat pada musim panas tahun itu dan diasingkan di Spanyol. Diampuni pada akhir 1983, ia mengajukan pengunduran dirinya sebagai kepala Partido Justicialista, partai Peronis, dari rumahnya di Madrid pada 1985.
Pada 2007 seorang hakim Argentina mengeluarkan surat perintah penangkapannya atas tuduhan membiarkan angkatan bersenjata melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama masa kepresidenannya. Isabel Peron yang saat itu telah memperoleh kewarganegaraan Spanyol pun ditangkap sementara.
Namun, pada 2008, Pengadilan Nasional Spanyol menolak permintaan ekstradisi terhadap Isabel peron tersebut, dengan memutuskan bahwa dakwaan tersebut bukan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan bahwa undang-undang pembatasan telah terlampaui.
VALMAI ALZENA KARLA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.