Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Rumah Sakit di Korea Utara Benarkan Otto Warmbier Disiksa

Seorang direktur rumah sakit di Korea Utara membenarkan Otto Warmbier telah disiksa, namun dia mempertanyakan dokumen pemulangannya ke Amerika Serikat

28 Oktober 2018 | 10.18 WIB

Otto Warmbier, dikawal petugas usai mengikuti sidang di pengadilan tinggi Korea Utara di Pyongyang, 16 Maret 2016. Warmbier menyebut seorang kenalannya yang anggota gereja setempat, menawarkan sebuah mobil bekas senilai US$ 10 ribu (Rp 133 juta). AP/Jon Chol Jin
Perbesar
Otto Warmbier, dikawal petugas usai mengikuti sidang di pengadilan tinggi Korea Utara di Pyongyang, 16 Maret 2016. Warmbier menyebut seorang kenalannya yang anggota gereja setempat, menawarkan sebuah mobil bekas senilai US$ 10 ribu (Rp 133 juta). AP/Jon Chol Jin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Rumah Sakit Pyongyang Friendship membuat pengakuan bahwa Otto Warmbier, 22 tahun, meninggal akibat penyiksaan, bukan keracunan makanan. Warmbier meninggal pada tahun lalu setelah ditahan oleh Pyongyang atas tuduhan melakukan propaganda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dokter dari Amerika Serikat yang datang untuk membantu pemulangan Warmbier menulis indikator kesehatan Warmbier semuanya normal dan memasukkan sebuah surat ke rumah sakit kami hasil diagnosa mereka. Pertanyaannya adalah apa motif dokter Amerika itu mencoba membuat cerita yang berbeda pada poin ini terkait penyebab kematian Warmbier. Seharusnya tidak ada pengaruh atau kepentingan politik dalam hal ini," tulis kantor berita Korean Central atau KCNA, mengutip pernyataan Direktur Rumah Sakit Pyongyang Friendship, yang namanya tidak dipublikasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KCNA dalam laporannya menulis pada saat pembebasannya, indikator kesehatan Warmbier ditulis semuanya normal. Dengan begitu, harus ada sebuah penyelidikan penyebab kematian tiba-tiba Warmbier setelah tiba di Amerika Serikat.

Laporan KCNA itu muncul beberapa jam setelah stasiun radio Voice of Amerika memberitakan laporan sebuah gugatan hukum yang diajukan oleh orang tua Warmbier yang sangat yakin putra mereka telah mengalami penyiksaan dalam masa penahanannya. Diantara bukti yang diajukan adalah pernyataan mantan dokter gigi Warmbier yang melihat adanya trauma pada gigi-gigi Warmbier.

Dikutip dari Reuters, Minggu, 28 Oktober 2018, Daniel Kanter, Neurologist, mengatakan Warmbier mengalami kerusakan otak setelah berhentinya aliran darah ke otak selama hampir 20 menit. Warmbier juga mengalami cidera yang sangat luas dengan dugaan personel medis tidak segera melakukan intervensi saat luka terjadi.

Korea Utara sebelumnya mengklaim Warmbier mengalami keracunan makanan dan sulit menelan. Namun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, curiga Warmbier telah disiksa.

Warmbier yang berstatus mahasiswa kembali ke Amerika Serikat dalam keadaan koma. Dia ditahan oleh pemerintah Korea Utara saat berlibur ke negara itu atau persisnya saat dia mencopot sebuah spanduk politik. Tindakannya itu membuat Pyongyang marah.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus