Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka mengantar jasad Yasser Arafat menuju pembaringan terakhir di Muqataa, Ramalah, Kamis pekan lalu. Sekonyong-konyong kota kecil itu meledak oleh ratusan ribu warga Palestina. Mereka turun ke jalan meluapkan duka. Asap mengepul di mana-mana, poster Abu Amar—panggilan kesayangan Arafat—diarak di jalan-jalan, para pejuang muda di Gaza dan Tepi Barat bahkan berteriak histeris sambil meletupkan tembakan salvo ke udara.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo