Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres terkejut atas meningkatkan angka kematian, cedera, dan kehancuran yang mengerikan di Gaza utara. Dalam pernyataan pada Minggu, 27 Oktober 2024, Guterres mengkritik otoritas Israel karena terus menolak masuknya pengiriman bantuan kemanusiaan dengan beberapa pengecualian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, menyebut bahwa Guterres memperingatkan kondisi warga sipil Palestina yang terjebak di wilayah tersebut menjadi tidak dapat dipertahankan karena operasi militer Israel di Gaza Utara. PBB menekankan situasi sudah kritis di Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun, di mana warga sipil terjebak di bawah reruntuhan tanpa akses ke perawatan medis, makanan, atau tempat tinggal yang penting. Otoritas Israel terus menolak pengiriman bantuan kemanusiaan dengan beberapa pengecualian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Guterres juga menyebut hal lain yang menjadi perhatian khusus PBB adalah penundaan kampanye imunisasi polio yang berpotensi membahayakan ribuan anak. Dia menyebut penundaan pemberian vaksinasi polio sangat memprihatinkan.
Lebih lanjut, Guterres menekankan perang Gaza dilancarkan dengan sedikit perhatian pada hukum kemanusiaan internasional. Dia menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan tanpa syarat semua sandera, dan akuntabilitas atas nama kemanusiaan. Guterres juga menegaskan kebutuhan mendesak untuk melindungi relawan kemanusiaan dan responden di wilayah tersebut, yang pekerjaan vitalnya harus difasilitasi dan dilindungi.
Tentara Israel terus melancarkan serangan yang menghancurkan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, hampir 43 ribu orang telah tewas sejak serangan 7 Oktober 2023, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 100 ribu lainnya luka-luka.
Serangan Israel telah menimbulkan arus pengungsi pada hampir seluruh penduduk wilayah tersebut. Di tengah blokade yang sedang berlangsung, warga setempat juga mengalami kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber: Anadolu
Pilihan editor: Korea Selatan Jajaki Pasar Halal Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini