Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Senat Sahkan Menteri Pertahanan Pilihan Joe Biden

Sempat mempertanyakan pemilihannya di awal, Senat Amerika memutuskan untuk menyetujui figur Menteri Pertahanan Amerika pilihan Joe Biden

23 Januari 2021 | 12.00 WIB

Mantan presiden AS, Barack Obama, dan pensiunan jenderal Lloyd Austin. Foto: REUTERS
Perbesar
Mantan presiden AS, Barack Obama, dan pensiunan jenderal Lloyd Austin. Foto: REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sempat mempertanyakan pemilihannya di awal, Senat Amerika memutuskan untuk menyetujui pemilihan Lloyd Austin sebagai Menteri Pertahanan Amerika yang baru. Hal tersebut menjadikannya sebagai orang kulit hitam pertama yang menduduki posisi tersebut, sesuai dengan upaya Presiden Joe Biden membuat isi kabinetnya inklusif.

Dukungan Senat terhadap pemilihan Lloyd Austin ditunjukkan lewat voting yang digelar pada Jumat kemarin, 22 Januari 2021. Dari 100 anggota Senat, 93 memilih untuk menyetujui penunjukkannya. Kedua kubu, baik Republikan maupun Demokrat, merasa Austin kompeten untuk memimpin lembaga pertahanan Amerika.

"Jenderal Austin adalah pemimpin yang kualifikasinya tak perlu diragukan lagi. Ia memiliki karir yang panjang dan gemilang di Militer Amerika," ujar Senator Demokrat dan Ketua Komite Angkatan Bersenjata, Jack Reed, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 23 Januari 2021.

Sebelum disetujui sebagai Menteri Pertahanan Amerika yang baru, Lloyd Austin sempat diragukan oleh berbagai pihak. Terutama, karena dua alasan. Alasan pertama, Austin belum lama menyelesaikan masa dinasnya di Militer Amerika (2016). Padahal, aturannya, dia harus menunggu 7 tahun dulu (2023) sebelum bisa mengambil jabatan di pemerintahan.

Alasan kedua, latar belakang militernya. Posisi Menteri Pertahanan Amerika, umumnya, diisi oleh figur sipil. Hal itu untuk memastikan tidak ada konflik kepentingan Militer Amerika di Kementerian Pertahanan AS. Namun, Senat memutuskan untuk percaya Austin bisa bekerja secara objektif.



Di Militer Amerika, Llyod Austin mengabdi selama kurang lebih 40 tahun. Selama periode itu, pria berusia 67 tahun itu sudah mengisi berbagai posisi penting. Salah satunya, ia memimpin Pusat Komando Militer Amerika di Timur Tengah pada masa pemerintahan Barack Obama. Ia yang mengawasi para personil militer yang bertugas di sana dan posisi itu lah yang membuat Joe Biden mengenalnya.

Setelah pensiun dari Militer Amerika pada 2016, Austin melanjutkan karirnya dengan menjadi anggota dewan direksi untuk kontraktor pertahanan Raytheon Technologies. Austin telah menegaskan dalam sesi wawancara oleh Senat Amerika bahwa ia akan melepaskan sahamnya di Raytheon.

Sebagai Menteri Pertahanan Amerika yang baru, Austin sudah memiliki sejumlah rencana kerja. Salah satunya adalah menutup penjara Militer Amerika di Teluk Guantanamo. Hal itu berhubungan dengan kebijakan Joe Biden yang ingin semua tahanan Guantanamo dipindahkan ke penjara lain dan diadili secara sipil, bukan militer. Salah satu tahanan di sana adalah Hambali, dalang Bom Bali (2002) dan Bom Marriot (2003) di Jakarta, Indonesia.

Baca juga: Daftar Nama yang Akan Mengisi Kabinet Joe Biden - Kamala Harris

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-biden-pentagon/u-s-senate-confirms-biden-nominee-austin-as-defense-secretary-idUSKBN29R204?il=0

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus