Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Serangan ke Yaman Makin Sengit, Makin Banyak Kapal Tanker Minyak Hindari Laut Merah

Sedikitnya enam kapal tanker minyak menghindari Laut Merah seiring dengan meningkatnya gangguan pada rute vital untuk pengiriman energi.

16 Januari 2024 | 07.00 WIB

Model kapal kapal kargo terlihat di depan tulisan "Laut Merah" dalam ilustrasi yang diambil 9 Januari 2024. REUTERS/Dado Ruvic
Perbesar
Model kapal kapal kargo terlihat di depan tulisan "Laut Merah" dalam ilustrasi yang diambil 9 Januari 2024. REUTERS/Dado Ruvic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya enam kapal tanker minyak menghindari Laut Merah bagian selatan pada Senin, 15 Januari 2024, seiring dengan meningkatnya gangguan pada rute vital untuk pengiriman energi setelah serangan yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) terhadap target-target Houthi di Yaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menyusul serangan tersebut, Pasukan Maritim Gabungan (CMF) pimpinan AS yang berbasis di Bahrain memperingatkan semua kapal untuk menghindari Selat Bab al-Mandab di ujung selatan Laut Merah selama beberapa hari pada Jumat, menurut badan kapal tanker INTERTANKO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum serangan AS dan Inggris ke Yaman, sebagian besar kapal kontainer menghindari Laut Merah, dengan lalu lintas kapal tanker minyak sebagian besar tidak berubah pada bulan Desember.

Namun sejak peringatan CMF, semakin banyak kapal tanker minyak yang menghindari wilayah tersebut, sehingga meningkatkan potensi gangguan pada pasokan minyak timur-barat melalui Terusan Suez.

Reuters menghitung enam kapal tanker telah mengubah arah mereka sejak pemogokan pada Senin, sehingga total setidaknya lima belas kapal telah melakukan hal yang sama sejak dimulainya pemogokan, seperti ditunjukkan data pelacakan kapal dari LSEG dan Kpler.

Kapal tanker Torm Innovation, Proteus Harvonne, dan Alfios I tampaknya telah berpaling dari Terusan Suez dan memilih rute yang lebih panjang di sekitar Tanjung Harapan di Afrika untuk pelayaran ke Eropa dan Amerika.

Pacific Julia dan STI Topaz juga langsung menuju rute Tanjung.

Octa Lune putar balik di bagian utara Laut Merah pada 12 Januari dan telah kembali ke Mediterania dengan membawa kargo nafta dari Taiwan.

Kapal tanker yang dilacak oleh Reuters pada Jumat yang telah mengalihkan atau berhenti mengambil rute Tanjung yang lebih panjang atau berhenti di Teluk Aden atau Laut Merah bagian utara.

Mengambil rute yang lebih panjang di sekitar Tanjung dapat menambah waktu berlayar hingga tiga minggu.

Daftar pengalihan ini dapat bertambah seiring dengan kebijakan para pemilik kapal untuk menjauhi Laut Merah.

Pemilik kapal tanker termasuk Torm, Hafnia dan Stena Bulk mengatakan mereka akan menghindari Bab al-Mandab mulai Jumat, sementara Euronav menegaskan kembali penangguhan sementara transit melalui Laut Merah.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus