Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Serbu Fasilitas Produksi Gas dan Minyak, Militan Islam di Pakistan Bunuh Enam Tentara

Tidak ada pegawai MOL saat serangan berlangsung, tetapi enam anggota pasukan, termasuk tentara Pakistan dan kontraktor keamanan, tewas.

23 Mei 2023 | 22.53 WIB

Bendera Pakistan. REUTERS/Faisal Mahmood
Perbesar
Bendera Pakistan. REUTERS/Faisal Mahmood

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan Islam menyerbu fasilitas-fasilitas produksi gas alam dan minyak di barat laut Pakistan, Selasa, 23 Mei 2023, menewaskan empat polisi dan dua pengawal pribadi, kata polisi dan operator.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Serangan oleh sekitar 50 gerilyawan terjadi di fasilitas yang dijalankan oleh Perusahaan Minyak dan Gas MOL Pakistan, sebuah unit MOL Hungaria, di distrik Hangu dekat perbatasan Afghanistan, kata pejabat polisi Irfan Khan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi mengatakan kelompok itu menargetkan dua sumur, yang dikenal sebagai M-8 dan M-10, dengan senjata-senjata berat, termasuk granat-granat berpeluncur roket.

Tak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab.

Berbagai faksi militan, termasuk Taliban Pakistan, telah beroperasi selama bertahun-tahun dari gunung-gunung terpencil di barat laut, melancarkan serangan-serangan pada pasukan keamanan dan infrastruktur dalam perang mereka melawan negara.

"Tidak ada pegawai MOL yang berada di lokasi serangan, enam anggota pasukan keamanan yang menjaga daerah itu tewas," kata MOL, menambahkan bahwa para anggota pasukan keamanan termasuk tentara Pakistan dan kontraktor pihak ketiga.

Perusahaan juga mengatakan dalam pernyataannya kepada Reuters bahwa produksi dari sumur-sumur itu telah ditutup sementara dengan akses jarak jauh dan sekarang diamankan, sambil menunggu penyelesaian penyelidikan peraturan di tempat.

Mereka mengatakan produksi dari sumur-sumur lain masih berjalan dan insiden itu tidak mempengaruhi produksi MOL di Pakistan.

"Para penjaga keamanan di M-8 memukul mundur serangan teroris tetapi korban jatuh di M-10," kata pejabat polisi Khan, menambahkan bahwa mereka juga merusak pembangkit listrik tenaga surya di pembangkit listrik tenaga gas.

Ia juga mengatakan militan-militan itu kabur ke Waziristan Utara, tempat mereka berasal.

Fahad Rauf, kepala penelitian di Ismail Iqbal Securities, mengatakan produksi minyak dan gas di Pakistan turun sebagian karena tidak ada penemuan besar, di tengah keamanan yang buruk, meningkatnya masalah utang dan kurangnya keahlian teknis lokal.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus