Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Manama di pagi hari dua pekan lalu mengguratkan sejarah baru bagi Bahrain. Antrean penduduk di ibu kota Bahrain itu menyiratkan wajah tak sabar menanti petugas pemilihan lokal membuka tempat pencoblosan. Seorang perempuan tua tampak mulai gusar. Seharusnya pencoblosan sudah dimulai sejak pukul delapan pagi, tapi setelah 30 menit berlalu petugas pemilihan belum juga menampakkan batang hidungnya. Padahal pencoblosan dibatasi hingga pukul 10 pagi. ”Biarkan saya masuk,” teriak Maryam Muhammad Yusuf, 80 tahun. Wajahnya yang keriput terbayang dari balik cadar hitamnya. Maryam dan saudara perempuannya berada di barisan pemilih perempuan yang umumnya mengenakan cadar hitam dengan pakaian yang menutup kepala hingga ujung kaki.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo