Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Singgung Gender, Slogan di Koleksi Terbaru H&M Diprotes

Slogan baru H&M itu akronim dari GBV, yakni kekerasan gender sehingga para aktivis minta ditarik.

13 November 2019 | 11.30 WIB

Perusahaan busana raksasa H&M menuai protes karena slogan yang ditulisnya. Sumber: Straits Times/asiaone.com
Perbesar
Perusahaan busana raksasa H&M menuai protes karena slogan yang ditulisnya. Sumber: Straits Times/asiaone.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan busana raksasa asal Swedia H&M menuai protes setelah menulis slogan “I Love GBV” pada koleksi terbarunya. Slogan itu adalah inisial perancang pakaian asal Italia, Giambattista Valli, namun juga akronim dari kekerasan gender atau Gender-based Violence.    

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dikutip dari asiaone.com, Rabu, 13 November 2019, protes berasal dari kelompok perempuan pejuang hak-hak. Atas kritikan itu, H&M mengatakan slogan yang dipasang di sejumlah topi, kalung dan celana pendek koleksi mereka tak lebih dari inisial nama designer Giambattista Valli dan tidak ada sangkut-pautnya dengan hal lain.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akan tetapi, para aktivis pejuang hak-hak perempuan menuntut agar produk-produk H&M dengan slogan ‘I Love GBV’, ditarik. Mereka mengatakan adalah hal gila untuk tetap menjual produk dengan tulisan itu.      

Gender-based Violence adalah adalah salah satu bentuk ketidaksetaraan gender yang paling menindas, yang menjadi penghalang mendasar bagi partisipasi yang setara antara perempuan dan laki-laki dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik. 

“Ini bukan istilah yang kabur. Ini sudah sangat umum digunakan sebagai singkatan dari Gender-based Violence,” kata Heather Barr, aktivis perempuan dari organisasi Human Right Watch.

H&M meluncurkan koleksi ‘I Live GBV pada 7 November 2019 dan ini merupakan pertama kalinya perusahaan itu berkolaborasi dengan Valli, perancang kelahiran Roma. Valli sudah sangat terkenal di dunia fashion, mulai dari pakaian santai sehari-hari hingga adi busana. 

“Kami mengutuk segala bentuk kekerasan dan sebagai sebuah perusahaan yang memiliki nilai, kami meyakini kesetaraan gender dan inklusif,” kata Juru bicara H&M, Hacan Andersson.        

Koleksi H&M dengan tulisan ‘I Love GBV’ pada Senin, 11 November 2019 masih dijual di situs mereka. Barr, sebuah organisasi asal Pakistan yang juga memprotes, menulis di Twitter bahwa hal terbaik bagi H&M adalah menghapus slogan itu dan meminta maaf.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus