Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Survei: 66% Warga Israel Berharap Netanyahu Pensiun

Survei lain menunjukkan ketua Partai Persatuan Nasional Israel, Benny Gantz, mengalahkan Netanyahu untuk jabatan perdana menteri

29 Juni 2024 | 17.30 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz. FOTO/ GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS dan REUTERS/Nir Elias
Perbesar
PM Israel Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz. FOTO/ GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS dan REUTERS/Nir Elias

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pertiga publik Israel mendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk meninggalkan politik dan tidak mencalonkan diri untuk masa jabatan baru, menurut jajak pendapat pada Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Jajak pendapat tersebut dilakukan oleh stasiun televisi swasta Israel Channel 12 yang menunjukkan 66% responden menginginkan Netanyahu, 74 tahun, untuk pensiun dan tidak mencalonkan diri untuk masa jabatan ketujuh sebagai perdana menteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara 27 persen responden mendukungnya untuk tetap berkuasa dan mencalonkan diri untuk masa jabatan baru.

Jajak pendapat lain oleh surat kabar Maariv menunjukkan Benny Gantz, yang memimpin Partai Persatuan Nasional, mengalahkan Netanyahu untuk jabatan perdana menteri.

Mengingat keengganan Netanyahu untuk mengadakan pemilihan umum lebih awal, tidak ada prospek pemungutan suara dalam waktu dekat di Israel.

Negara penjajah ini telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 37.700 warga Palestina telah tewas di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 86.500 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama delapan bulan perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terakhirnya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

ANADOLU

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus