Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Taliban menutup sebuah stasiun radio yang dikelola wanita di timur laut Afghanistan karena memutar musik selama bulan Ramadan, Sabtu, 1 April 2023. Sadai Banowan, yang berarti suara wanita dalam bahasa Dari, adalah satu-satunya stasiun radio yang dikelola wanita di Afghanistan. Stasiun radio ini berdiri sejak 10 tahun lalu dan memiliki delapan staf, enam di antaranya perempuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Moezuddin Ahmadi, direktur Informasi dan Kebudayaan di provinsi Badakhshan, mengatakan stasiun tersebut melanggar "hukum dan peraturan Imarah Islam" beberapa kali dengan menyiarkan lagu dan musik selama Ramadan. Akibat pelanggaran tersebut, stasiun radio ini pun ditutup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jika stasiun radio ini menerima kebijakan Imarah Islam Afghanistan dan memberikan jaminan tidak akan terulang lagi, kami akan mengizinkannya untuk beroperasi kembali,” kata Ahmadi.
Kepala stasiun Najia Sorosh membantah adanya pelanggaran. Ia mengatakan penutupan tidak perlu dan menyebutnya sebagai konspirasi. "Taliban memberi tahu kami bahwa Anda telah menyiarkan musik. Kami belum menyiarkan musik apa pun," katanya.
Sorosh mengatakan pada pukul 11:40 pada hari Kamis perwakilan dari Kementerian Informasi dan Kebudayaan dan Direktorat Wakil dan Kebajikan tiba di stasiun radio dan langsung menutupnya. Dia mengatakan staf stasiun telah menghubungi Vice and Virtue tetapi pejabat di sana mengatakan tidak memiliki informasi tambahan tentang penutupan tersebut.
Banyak jurnalis kehilangan pekerjaan setelah pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021. Outlet media ditutup karena kekurangan dana atau karena staf meninggalkan negara itu, menurut Asosiasi Jurnalis Independen Afghanistan.
Taliban telah melarang perempuan dari sebagian besar pekerjaan dan pendidikan di luar kelas enam, termasuk universitas. Tidak ada larangan resmi untuk musik. Selama pemerintahan mereka sebelumnya pada akhir 1990-an, Taliban melarang sebagian besar televisi, radio, dan surat kabar di negara itu.
AL ARABIYA
Pilihan Editor: Dua Wanita Iran Ditahan Setelah Disiram Pria dengan Yoghurt Gara-gara Hijab