Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Taliban Tutup Stasiun Radio, Dituduh Putar Musik Saat Ramadan

Taliban menutup stasiun radio yang dituduh memutar musik saat Ramadan. Sejak Taliban berkuasa, kebebasan pers terancam.

2 April 2023 | 11.08 WIB

Anggota Taliban membubarkan sejumlah wanita yang menggelar aksi unjuk rasa di Kabul, Afghanistan, 28 Desember 2021. Para wanita itu juga menuntut diakhirinya pembunuhan di luar hukum terhadap mantan pejabat rezim sebelumnya. REUTERS/Ali Khara
Perbesar
Anggota Taliban membubarkan sejumlah wanita yang menggelar aksi unjuk rasa di Kabul, Afghanistan, 28 Desember 2021. Para wanita itu juga menuntut diakhirinya pembunuhan di luar hukum terhadap mantan pejabat rezim sebelumnya. REUTERS/Ali Khara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban menutup sebuah stasiun radio yang dikelola wanita di timur laut Afghanistan karena memutar musik selama bulan Ramadan, Sabtu, 1 April 2023. Sadai Banowan, yang berarti suara wanita dalam bahasa Dari, adalah satu-satunya stasiun radio yang dikelola wanita di Afghanistan. Stasiun radio ini berdiri sejak 10 tahun lalu dan memiliki delapan staf, enam di antaranya perempuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Moezuddin Ahmadi, direktur Informasi dan Kebudayaan di provinsi Badakhshan, mengatakan stasiun tersebut melanggar "hukum dan peraturan Imarah Islam" beberapa kali dengan menyiarkan lagu dan musik selama Ramadan. Akibat pelanggaran tersebut, stasiun radio ini pun ditutup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jika stasiun radio ini menerima kebijakan Imarah Islam Afghanistan dan memberikan jaminan tidak akan terulang lagi, kami akan mengizinkannya untuk beroperasi kembali,” kata Ahmadi.

Kepala stasiun Najia Sorosh membantah adanya pelanggaran. Ia mengatakan penutupan tidak perlu dan menyebutnya sebagai konspirasi. "Taliban memberi tahu kami bahwa Anda telah menyiarkan musik. Kami belum menyiarkan musik apa pun," katanya.

Sorosh mengatakan pada pukul 11:40 pada hari Kamis perwakilan dari Kementerian Informasi dan Kebudayaan dan Direktorat Wakil dan Kebajikan tiba di stasiun radio dan langsung menutupnya. Dia mengatakan staf stasiun telah menghubungi Vice and Virtue tetapi pejabat di sana mengatakan tidak memiliki informasi tambahan tentang penutupan tersebut.

Banyak jurnalis kehilangan pekerjaan setelah pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021. Outlet media ditutup karena kekurangan dana atau karena staf meninggalkan negara itu, menurut Asosiasi Jurnalis Independen Afghanistan.

Taliban telah melarang perempuan dari sebagian besar pekerjaan dan pendidikan di luar kelas enam, termasuk universitas. Tidak ada larangan resmi untuk musik. Selama pemerintahan mereka sebelumnya pada akhir 1990-an, Taliban melarang sebagian besar televisi, radio, dan surat kabar di negara itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus