Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Sydney – Pemain tim nasional sepak bola Arab Saudi menuai kecaman Australia karena menolak mengheningkan cipta untuk mengenang korban tewas dalam serangan di Jembatan London saat melakoni laga kualifikasi Piala Dunia 2018.
Penolakan itu terjadi ketika timnas Arab Saudi bertandang ke Adelaide, Australia, pada Kamis waktu setempat.
Undangan mengheningkan cipta ini disampaikan untuk mengenang dua warga Australia yang tewas dalam serangan di London Bridge dan Borough Market, Sabtu malam lalu.
Baca: Ratusan Ulama Inggris Tolak Salatkan Penyerang Jembatan London
Ketika pemandu acara di stadion Adelaide, tempat berlangsung pertandingan kualifikasi antara Australia dan Arab Saudi meminta jeda sebelum pertandingan dimulai Kamis malam, tim Australia berbaris di lingkaran tengah.
Tetapi pemain tim nasionaol Arab Saudi tidak mengindahkannya dan justru memilih melakukan pemanasan ke berbagai penjuru lapangan.
Sebuah gambar dari pertandingan tersebut menunjukkan seorang pemain Saudi, Salman al-Faraj, berdiri berhadapan dengan anggota tim Australia dengan kedua berkacak pinggang.
Meski beralasan bahwa mengheningkan cipta tidak sesuai budaya Islam, namun tindakan itu telah membuat marah para penggemar dan politisi di Australia.
"Itu memalukan. Ini adalah sebuah penghinaan," kata politisi Partai Buruh Anthony Albanese.
"Tidak ada alasan di sini, ini bukan tentang budaya, ini tentang kurangnya rasa hormat dan saya pikir itu memalukan," kata Senator Derryn Hinch.
Australia memenangkan pertandingan dengan skor 3-2 untuk tetap menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Dunia tahun depan di Rusia.
Dua warga Australia, Sara Zelenak (21) dari Brisbane dan Kirsty Boden dari Australia Selatan (28), tewas dalam serangan teroris tersebut.
Baca: Ini Pesan Butt, Pelaku Serangan Jembatan London Melalui WhatsApp
Zelenak bekerja di London sebagai pengasuh dan Boden adalah seorang perawat. Keluarga Boden mengatakan, perempuan itu justru berlari ke arah bahaya, demi menolong korban penyerangan.
Selain itu, ada dua warga Australia lain yang ditikam di leher dalam serangan Jembatan London yang diklaim dilakukan oleh kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) itu.
CHANNEL NEWS ASIA | THE GUARDIAN | YON DEMA | SITA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini