Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Trump Mendadak Akhiri Konpers Usai Adu Mulut dengan Reporter CBS

Presiden Donald Trump tiba-tiba mengakhiri konferensi persnya pada hari Senin setelah bertengkar dengan reporter CBS terkait tes virus corona.

12 Mei 2020 | 12.00 WIB

Presiden AS Donald Trump memberi isyarat ke arah mesin tes virus corona yang dipajang saat ia mengadakan konferensi pers tanggapan wabah penyakit virus corona di Rose Garden Gedung Putih di Washington, AS, 11 Mei 2020. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Perbesar
Presiden AS Donald Trump memberi isyarat ke arah mesin tes virus corona yang dipajang saat ia mengadakan konferensi pers tanggapan wabah penyakit virus corona di Rose Garden Gedung Putih di Washington, AS, 11 Mei 2020. [REUTERS / Kevin Lamarque]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump tiba-tiba mengakhiri konferensi persnya pada hari Senin setelah bertengkar dengan reporter CBS terkait tes virus corona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kejadian berawal ketika Trump berbicara tentang tes massal virus corona di depan tulisan berbunyi "AMERIKA MEMIMPIN DUNIA DALAM PENGUJIAN" yang tampak memberikan citra bahwa pemerintah mengedepankan tes massal virus corona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jika orang ingin diuji, mereka diuji," kata Trump, dikutip dari Business Insider, 12 Mei 2020.

Pemerintahan Trump secara teratur mengatakan AS memimpin negara-negara lain dalam jumlah tes virus corona yang dilakukan. Walaupun jumlahnya melebihi tes di negara lain, angka ini sangat tertinggal dengan tes yang diselesaikan per kapita. Pada akhir April, Italia melakukan hampir 21.000 tes per juta orang, dibandingkan dengan 11.800 AS.

Weijia Jiang dari CBS News, seorang reporter Asia-Amerika, bertanya kepada Trump mengapa pemerintahannya menggembar-gemborkan jumlah tes virus corona dan membandingkannya dengan total negara lain.

"Mengapa itu penting? Mengapa ini kompetisi global bagi Anda jika setiap hari orang Amerika masih kehilangan nyawa dan kami masih melihat lebih banyak kasus setiap hari," tanya Jiang kepada Trump.

Trump kemudian meminta Jiang untuk "bertanya kepada Cina" terkait pertanyaannya dan menolak untuk menerima pertanyaan dari wartawan lain di Gedung Putih.

"Mungkin itu pertanyaan yang harus Anda tanyakan ke Cina," kata Trump kepada Jiang, yang lahir di Cina dan berimigrasi ke Amerika Serikat ketika ia berusia dua tahun.

"Jangan tanya saya. Tanyakan Cina pertanyaan itu, oke?" kata Trump, dikutip dari CNN.

Trump berusaha untuk melanjutkan dengan memanggil Kaitlan Collins, koresponden Gedung Putih untuk CNN, tetapi Jiang menyela dengan pertanyaan lanjutan.

"Bapak, mengapa Anda mengatakan itu kepada saya secara spesifik?" tanya Jiang, yang tampak terkejut oleh jawaban Trump.

"Saya memberitahu Anda," jawab Trump. "Saya tidak mengatakannya secara spesifik kepada siapa pun. Saya mengatakannya kepada siapa pun yang mengajukan pertanyaan buruk."

"Itu bukan pertanyaan buruk," kata Jiang. "Kenapa itu jadi masalah?"

Trump kemudian mengalihkan pandangan untuk mengambil pertanyaan dari reporter lain.

Namun Collins yang duduk dekat Jiang, yang telah membiarkan Jiang mengajukan pertanyaan lanjutan kepada Trump, mendekati mikrofon.

"Saya punya dua pertanyaan," kata Collins.

"Tidak, tidak apa-apa," jawab Trump.

"Tapi Anda menunjuk saya," kata Collins. "Saya punya dua pertanyaan, Pak Presiden. Anda memanggil saya."

"Ya," kata Trump. "Dan Anda tidak menanggapi, dan sekarang saya memanggil perempuan muda di belakang."

"Saya hanya ingin membiarkan rekan saya selesai," jelas Collins. "Tapi bisakah saya bertanya pada Anda?"

Dan tiba-tiba Trump kemudian mengakhiri konferensi pers.

"Hadirin sekalian, terima kasih banyak," katanya sebelum meninggalkan Rose Garden, area halaman Gedung Putih tempat konferensi pers berlangsung.

Sikap Trump kemudian dikritik baik oleh jurnalis lain maupun politisi.

"(konferensi pers) yang sangat jelek, akhir yang buruk untuk penampilan satu jam oleh Presiden di Rose Garden," kata Wolf Blitzer dari CNN.

Koresponden Gedung Putih untuk CBS News Weijia selama perdebatan dengan Presiden AS Donald Trump di briefing harian virus corona Gedung Putih pada hari Senin, 11 Mei 2020.[REUTERS]

Senator Vermont Bernie Sanders menyebut perdebatan itu "sangat menyedihkan" dan menulis di Twitter bahwa Trump "adalah seorang pengecut yang menjatuhkan orang lain untuk membuat dirinya merasa kuat."

Beberapa kritik mengatakan pernyataan Trump terhadap Jiang bersifat rasis. Pengkritik lain menyebut pertukaran itu penuh dengan seksisme.

"Sikap tidak profesionalisme Presiden selalu terungkap sangat jelas ketika dia berinteraksi dengan wartawan perempuan," tweet Olivia Nuzzi, koresponden Washington untuk majalah New York.

Hingga berita ini ditayangkan, Baik CBS News maupun CNN belum memberikan komentar terkait perseteruan Weijia Jiang dengan Donald Trump.

Ini bukan pertama kalinya Jiang dihadapkan dengan pernyataan rasis di Gedung Putih. Jiang menulis di Twitter pada bulan Maret bahwa seorang pejabat Gedung Putih, yang tidak dia sebutkan, menyebut virus corona sebagai "Kung-flu" tepat hadapannya.

Trump juga mencaci Jiang dan CBS selama konferensi pers terpisah pada bulan April. Selama konferensi pers, Trump menyatakan frustrasi pada tanggapan virus corona Cina. "Itu seharusnya sudah disampaikan kepada kami lebih awal," katanya.

Jiang berfokus pada tanggapan pemerintah terhadap pandemi, menambahkan bahwa ketika Trump mengeluarkan larangan bepergian, "virus sudah ada di sini" di Amerika Serikat.

"Berapa banyak kasus di Amerika Serikat ketika aku melakukan pelarangan?" Trump bertanya. Ketika Weijia Jiang berusaha merespons, Trump menyela dengan mengatakan "tolong turunkan suara Anda."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus