Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Tuntut Kenaikan Gaji, Perawat Hungaria Ancam Bekerja di Luar Negeri

1.000 perawat Hungaria berunjuk rasa di Budapest menuntut kenaikan gaji atau mengancam meninggalkan Hungaria untuk gaji lebih baik di luar negeri.

1 Agustus 2021 | 11.05 WIB

Seorang petugas kesehatan bekerja di tempat pengujian Covid-19 saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut di Budapest, Hongaria, 27 Oktober 2020. [REUTERS/Bernadett Szabo]
Perbesar
Seorang petugas kesehatan bekerja di tempat pengujian Covid-19 saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut di Budapest, Hongaria, 27 Oktober 2020. [REUTERS/Bernadett Szabo]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 1.000 perawat Hungaria berkumpul di Budapest pada Sabtu untuk menuntut gaji yang lebih baik, setelah survei menunjukkan banyak dari mereka mempertimbangkan untuk meninggalkan Hungaria demi gaji yang lebih tinggi di tempat lain, membebani sistem perawatan kesehatan yang sudah kekurangan pekerja di tengah Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Seperti banyak negara Eropa timur, Hungaria bergulat dengan kekurangan dokter dan pekerja medis karena gaji dalam negeri tidak seberapa dibandingkan dengan tingkat Eropa barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perawat yang mengenakan kaus oblong putih dan membawa balon putih berkumpul di alun-alun pusat Budapest, dikutip dari Reuters, 1 Agustus 2021. Ratusan dari mereka tiba dari luar ibu kota dan menempuh perjalanan berjam-jam untuk menghadiri unjuk rasa.

"Mungkin ada gelombang besar perawat yang berhenti ketika pembatasan perjalanan pandemi dicabut di seluruh Eropa," kata Zoltan Balogh, ketua Asosiasi Profesional Kesehatan Hungaria.

Sekitar 400-500 perawat meninggalkan Hungaria setiap tahun, kata Balogh, dan menurut survei online yang dilakukan oleh badan tersebut bulan lalu, lebih dari 1.000 perawat mempertimbangkan untuk meninggalkan Hungaria.

"Kami adalah profesional tingkat menengah yang selalu dilupakan ketika gaji dinaikkan," kata Ibolya Pinter Gal, yang telah menjadi perawat selama lebih dari tiga puluh tahun.

Dia telah merawat pasien Covid-19 di unit perawatan intensif sejak Maret 2020. Dia dijanjikan gaji ekstra untuk pekerjaan berisiko tinggi, tetapi masih belum menerimanya.

Asosiasi mengundang Menteri Sumber Daya Manusia Miklos Kasler untuk audiensi protes. Dia tidak hadir tetapi mengirim surat berterima kasih kepada perawat atas pekerjaan mereka.

Tuntutan yang paling penting dari perawat adalah kenaikan upah yang sebanding dengan kenaikan gaji dokter baru-baru ini.

Parlemen meloloskan RUU perawatan kesehatan Oktober lalu yang membawa kenaikan upah substansial bagi dokter. Kenaikan itu tidak berlaku bagi perawat yang gajinya baru dinaikkan secara bertahap sejak 2019.

Undang-undang baru yang disahkan musim gugur lalu juga memaksa para profesional kesehatan untuk memilih antara bekerja di sektor kesehatan yang dikelola negara atau swasta. Hampir 4.000 orang, 3,7% dari semua profesional medis memutuskan untuk keluar dari sistem kesehatan masyarakat pada batas waktu keputusan mereka pada bulan Maret.

Sebanyak 30.026 orang telah meninggal karena Covid-19 di Hungaria pada Jumat, dari total populasi hampir 10 juta.

REUTERS

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus