Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki resmi membeli sistem pertahanan S-400 Rusia dan akan dikirim pada Juli ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Turki telah membeli sistem pertahanan S-400. Kesepakatan pembelian rampung. Saya harap sistem akan dikirim ke negara kita bulan depan," kata Erdogan, seperti dikutip dari Reuters, 13 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembelian S-400 ditentang oleh sekutu NATO Turki, Amerika Serikat, yang menyebut sistem S-400 tidak cocok dengan sistem persenjataan NATO.
Pejabata sementara Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan menegaskan Turki bisa ditarik dai program jet tempur F-35 kecuali membatalkan kontrak S-400 Rusia.
Turki telah mengkritik surat dari Washington dan mengatakan itu tidak sesuai dengan semangat aliansi NATO. Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan Turki sedang mengirim tanggapan surat dari Amerika.
Radar dan software S-400 Triumph telah disempurnakan sehingga dapat menghancurkan 36 target secara bersamaan. Radar panorama 91N6E dapat mendeteksi target sejauh 600 km dan radar 92N6 merupakan radar multi fungsi yang mampu mendeteksi 100 target dengan jangkauan 400 km. topwar.ru
Amerika Serikat mengatakan akuisisi Turki atas sistem Rusia menimbulkan ancaman bagi pesawat tempur F-35 milik Lockheed Martin Corp, dan telah memperingatkan kemungkinan sanksi AS jika Ankara melanjutkan kesepakatan itu.
"Kami akan memanggil setiap platform Turki yang dikeluarkan dari program F-35 karena alasan tanpa alasan atau legitimasi," kata Erdogan.
Erdogan menegaskan bahwa Turki juga merupakan mitra manufaktur dalam program F-35.
Turki telah berulang kali mengusulkan kelompok kerja bersama untuk menilai dampak sistem pertahanan S-400, tetapi Washington belum menerima saran tersebut.
Erdogan juga mengatakan dia ingin berbicara tentang masalah ini melalui telepon, sebelum dia bertemu Presiden Donald Trump di Osaka, Jepang, pada akhir bulan ini.
Sementara Rusia mengkonfirmasi pada Selasa bahwa pihaknya berencana untuk mengirim S-400 ke Turki pada bulan Juli.