Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengirim sistem pertahanan udara S-400 fase pertama ke Turki pada Jumat, meski telah ditentang oleh NATO dan AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengiriman fase pertama S-400 diterbangkan ke pangkalan udara di dekat Ankara, kata Kementerian Pertahanan Turki, dikutip dari Reuters, 12 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klaim AS menyebut peralatan militer Rusia tidak sesuai dengan sistem NATO dan pembelian S-400 oleh Turki akan membuatnya dikeluarkan dari program jet tempur F-35.
Investor di Turki resah dengan kesepakatan itu. Lira Turki melemah sejauh 5,728 poin terhadap dolar dari 5,683 poin sebelum kementerian mengumumkan kedatangan pengiriman S-400 ke Pangkalan Udara Murted, barat laut Ankara. Dilaporkan indeks saham utama Istanbul turun 1,4 persen.
"Pengiriman suku cadang sistem S-400 akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang," kata Direktorat Industri Pertahanan Turki. "Setelah sistem benar-benar siap, sistem itu akan mulai digunakan dengan cara yang ditentukan oleh otoritas terkait."
Setidaknya dua pesawat kargo Angkatan Udara Rusia AN-124 terbang ke Turki pada Jumat pagi, menurut data dari situs pelacakan pesawat Flightradar24. Televisi Turki menunjukkan cuplikan satu pesawat yang diparkir di pangkalan udara dan yang kedua mendarat sekitar pukul 12.30 pm waktu setempat.
Radar dan software S-400 Triumph telah disempurnakan sehingga dapat menghancurkan 36 target secara bersamaan. Radar panorama 91N6E dapat mendeteksi target sejauh 600 km dan radar 92N6 merupakan radar multi fungsi yang mampu mendeteksi 100 target dengan jangkauan 400 km. topwar.ru
Erdogan telah bernafsu membeli sistem rudal Rusia meskipun ada peringatan dari Amerika dan dampak sanksi terhadap negaranya yang sudah menderita ekonomi, termasuk kemerosotan baru dalam lira Turki.
Partainya menderita kekalahan sengit dalam pemilihan lokal tahun ini, sebagian besar karena resesi ekonomi, kemunduran politik terburuknya selama bertahun-tahun, menurut New York Times.
Berbicara bulan lalu, Erdogan memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak mengambil risiko membuat celah lebih besar dalam hubungan dengan Turki atas sistem rudal S-400. Erdogan mengatakan dia yakin bahwa dia bisa mencapai kesepakatan dengan Trump untuk menghindari sanksi.
Seorang juru bicara NATO mengatakan pada hari Jumat bahwa ketika negara anggota memutuskan sendiri peralatan apa yang akan dibeli, mereka khawatir tentang konsekuensi potensial dari keputusan Turki untuk memperoleh sistem S-400 Rusia.