Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Havana – Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik dengan maksud untuk mengenang pemimpin revolusi Kuba itu.
Majelis Nasional Kuba memenuhi permintaan Castro di masa hidupnya yang tidak mau dirinya dikultuskan. “Spirit perjuangannya akan tetap ada dalam benak seluruh warga Kuba, hari ini, besok, dan selamanya,” kata Presiden Raul Castro di hadapan anggota majelis, seperti dikutip dari Huffington Post, 27 Desember 2016.
Baca:
Ini Isi Pidato Terakhir Fidel Castro Sebelum Meninggal
Tutup Usia di 90, Ini Perjalanan Hidup Fidel Castro
Presiden Raul, adik kandung Fidel Castro, menuturkan cara terbaik untuk menghormati El Comandante adalah dengan mengikuti konsep revolusinya.
Castro dalam revolusinya menjadikan Kuba sebagai negara komunis yang memunculkan perang dingin dengan Amerika Serikat. Castro meninggal pada 25 November 2016, tepatnya delapan tahun setelah menyerahkan tampuk kepemimpinan Kuba kepada Raul.
Meski undang-undang mengeluarkan larangan penggunaan nama atau patung Fidel Castro untuk menamai tempat-tempat publik, foto Castro menghiasi produk-produk musik, seni, dansa, bioskop, dan seni visual lainnya. Bahkan foto-foto Castro menghiasi dinding kantor-kantor atau lembaga-lembaga publik. Termasuk foto raksasa Fidel Castro yang megah di gedung Havana Revolution Square.
HUFFINGTON POST | MARIA RITA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini