Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kantor media pemerintah mengatakan lebih dari 70 warga Palestina tewas dan 250 lainnya luka-luka dalam serangan tank Israel terhadap orang-orang yang menunggu bantuan makanan di Gaza pada Kamis 29 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Israel telah merencanakan niatnya untuk melakukan pembantaian yang mengerikan ini, dengan sengaja mengeksekusi para korban dalam rangka genosida dan pembersihan etnis penduduk Jalur Gaza," demikian tulis kantor pemerintah Gaza seperti dilansir Quds News Network.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tentara Israel mengetahui bahwa para korban datang ke daerah ini untuk mendapatkan makanan dan bantuan, namun mereka membunuh mereka dengan darah dingin."
Warga Palestina masih berusaha untuk menemukan lebih banyak jenazah korban tewas dalam serangan itu, namun ambulans tidak dapat mencapai daerah tersebut karena jalan-jalan telah “hancur total”.
“Ketika militer Israel menembaki para pencari bantuan, tank-tank Israel maju dan melindas banyak korban tewas dan terluka. Ini adalah pembantaian, selain kelaparan yang mengancam warga di Gaza,” kata seorang saksi mata kepada Al Jazeera.
Rumah sakit di Gaza utara sedang berjuang untuk mengatasi gelombang besar korban tewas dan terluka yang datang dari serangan terhadap kelompok yang menunggu pengiriman makanan, kata koresponden Al Jazeera di Gaza, Ismail al-Ghoul.
“Korban tewas dan luka-luka telah dibawa ke RS al-Shifa serta RS Kamal Adwan,” kata al-Ghoul.
“Beberapa lainnya dilarikan ke Al Ahli dan rumah sakit Yordania. Jumlahnya akan meningkat. Rumah sakit tidak mampu lagi menampung pasien dalam jumlah besar karena kekurangan bahan bakar apalagi obat-obatan. Rumah sakit juga kehabisan darah.”
Para korban merupakan warga Palestina yang kelaparan bersama 700 ribu warga lainnya di Kota Gaza selama serangan Israel 146 hari terakhir.
Pilihan Editor: Tank-Tank Israel Serbu Rumah Sakit di Khan Younis di Gaza
AL JAZEERA