Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rahmadi duduk mencangkung di tepi kubangan air keruh selapangan basket. Pikirannya buntu. Seumur-umur, lelaki 42 tahun ini tidak pernah bermimpi rumahnya bakal direndam air yang tak surut-surut. Tidak hanya berebut masuk ke sekujur bilik, air yang membawa sampah juga seperti kekal menggenang di sekeliling rumah. Dilihat dari kejauhan, rumah itu tampak seperti pulau di tengah laut.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo