Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Editorial

Berita Tempo Plus

Air Mata untuk Siapa?

Surat R & D sudah diprotes banyak orang. Tapi, yang membuat Syafruddin Temenggung terisak adalah vonis yang membebaskan Samadikun Hartono dan Kaharudin Ongko.

2 Februari 2003 | 00.00 WIB

Air Mata untuk Siapa?
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Syafruddin Temenggung yang berlinang air mata di forum dengar pendapat Komisi IX DPR pekan lalu sungguh berbeda dengan Syafruddin Temenggung yang pada 31 Desember 2002 menyatakan kesiapannya untuk memberi surat bebas tuntutan hukum (release and discharge) bagi sejumlah konglomerat. Dalam adegan air mata itu, Syafruddin lebih tampil sebagai aktor, sedangkan untuk penerbitan release and discharge (R & D) dia sepenuhnya berperan sebagai Kepala BPPN. Berbekal instruksi presiden, Syafruddin berkukuh menerbitkan R & D untuk konglomerat yang sudah melunasi utang (BLBI)-nya. Kebijakan itu memicu protes masyarakat, tapi Syafruddin tak tampak goyah. Ia juga bergeming ketika orang menuduh bahwa R & D itu sekadar untuk melempangkan jalan agar surat bebas yang sama juga bisa diberikan kepada Liem Sioe Liong serta Sjamsul Nursalim.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus