Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendapat

Eco-anxiety dan Kekhalifahan Ekologis

Organisasi keagamaan dan kepemudaan harus menjadi motor gerakan untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

31 Mei 2024 | 00.00 WIB

Ilustrasi: Tempo/J. Prasongko
Perbesar
Ilustrasi: Tempo/J. Prasongko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

DALAM Fikih SDGs—kajian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang disusun Nahdlatul Ulama (NU) bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas pada 2022—Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan Islam memandang manusia sebagai khalifah yang bertanggung jawab menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. 

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo

Kolom Hijau merupakan kolaborasi Tempo dengan sejumlah organisasi masyarakat sipil di bidang lingkungan. Kolom Hijau terbit setiap pekan.

Redaksi menerima tulisan opini dari luar dengan syarat: panjang sekitar 5.000 karakter (termasuk spasi) atau 600 kata dan tidak sedang dikirim ke media lain. Sumber rujukan disebutkan lengkap pada tubuh tulisan. Kirim tulisan ke e-mail: [email protected] disertai dengan foto profil, nomor kontak, dan CV ringkas.

Ahmad Riyadi

Pegiat Literasi Akademi Ansor, bekerja di Komisi Penyiaran Indonesia Pusat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus