Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Halima, seorang janda dengan sembilan anak yatim, berdiri telanjang kaki di tengah hujan. Nama lengkapnya Halima al-Hadhalin. Ia perempuan Palestina yang tinggal di wilayah sangat melarat di Umm al-Kheir yang berdekatan dengan Carmel, tempat pemukiman Yahudi di bukit-bukit Hebron selatan. Nasib perempuan itu tak menentu lagi. Beberapa bulan sebelumnya pemerintah sipil Israel mengirim buldoser, yang dikawal tentara, untuk menghancurkan gubuknya. Alasan: teratak itu dibangun tanpa izin.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo