Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dengan tenang, dengan hati tetap, Magda Goebbels memasukkan kapsul racun ke mulut keenam anaknya, satu demi satu. Jika perasaannya terguncang, itu tak tampak di wajahnya yang cantik dan keras. Begitu anak-anak itu melepaskan nyawa, ibu itu mencium pipi mereka, mematikan lampu kamar, dan menutup pintu, melangkah ke luar. Sejenak ia terhenyak jongkok. Hanya sejenak. Segera ia kembali ke kamarnya, duduk bermain soliter dengan kartu, seraya menunggu suaminya bersiap mengenakan pakaian seragam petinggi Partai Nazi. Lalu mereka berdua keluar dari bungker persembunyian. Di halaman yang suram oleh akhir musim dingin dan perang yang kalah, Josef Goebbels mencabut pistol dari holster di pinggangnya. Ditembaknya Magda. Perempuan itu roboh. Lalu sang suami meledakkan peluru ke pelipisnya sendiri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo