Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
BETAPAPUN kontroversialnya, Muhammad Yamin adalah bagian dan kekayaan sejarah Indonesia. Ketika ratusan pemuda pada kongres 1926 berdebat perihal bahasa, Yamin—saat itu baru 23 tahun—mengusulkan bahasa Melayu, bukan Jawa atau yang lain, sebagai bahasa persatuan. Dua tahun kemudian, dalam Kongres Pemuda II, dari tangannya lahir teks Sumpah Pemuda.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo