Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Banjir Lagi di Kalimantan Barat, Jalur Lintas Indonesia-Malaysia Lumpuh

Jalur transportasi di perbatasan Indonesia-Malaysia terendam banjir di beberapa titik di wilayah Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat

5 Februari 2021 | 14.41 WIB

Kapolsek Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Eeng Suwenda saat meninjau banjir di jalur transportasi perbatasan Malaysia-Indonesia (Malindo) di Kecamatan Beduai, Jumat 5 Februari 2021.  (FOTO ANTARA/HO-Polsek Beduai/Istimewa)
Perbesar
Kapolsek Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Eeng Suwenda saat meninjau banjir di jalur transportasi perbatasan Malaysia-Indonesia (Malindo) di Kecamatan Beduai, Jumat 5 Februari 2021. (FOTO ANTARA/HO-Polsek Beduai/Istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, PontianakJalur transportasi di perbatasan Indonesia-Malaysia terendam banjir di beberapa titik di wilayah Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Ketinggian banjir yang terjadi di awal Februari ini ada yang sampai satu meter sehingga jalur macet total.

"Saat ini banjir telah merendam jalur lintas Malaysia-Indonesia (Malindo) sekitar 500 meter dari Kantor Polsek Beduai, sehingga melumpuhkan transportasi darat," kata Kapolsek Beduai, Ajun Komisaris Eeng Suwenda saat dihubungi ANTARA di Beduai dari Pontianak, Jumat 5 Februari 2021.

Ia menjelaskan banjir terjadi sejak Kamis malam, pukul 21.30 WIB dan Jumat pagi air telah merendam jalur resmi transportasi Malindo, yang merupakan satu-satunya akses menuju perbatasan itu. Menurut Eeng, banjir didahului hujan lebat yang mengguyur sejak dua hari terakhir.

"Lalu debit air Sungai Sekayam meluap dan menggenangi kawasan rendah di Beduai," katanya.


Dia menambahkan untuk di wilayah Kecamatan Beduai saja, saat ini ada tiga titik lokasi banjir. Eeng menambahkan tingginya kenaikan debit air membuat beberapa pelintas yang menggunakan kendaraan bermotor baik kendaraan roda empat maupun sepeda motor terpaksa berhenti.

Kalaupun ada pengguna sepeda motor yang nekat melewati banjir itu, maka terpaksa harus dipikul atau menggunakan rakit dari warga yang menyiapkannya jasa secara mandiri penyeberangan itu.

"Kami bersama aparat TNI juga langsung turun ke lapangan guna membantu masyarakat yang terdampak banjir. Kepada masyarakat saya mengimbau agar tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi bencana banjir ini," kata Eeng Suwenda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca juga:
BMKG: Waspada Puncak Musim Hujan dan Banjir Awal Februari

Sementara itu, sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat saat ini juga mengalami banjir. Mereka seperti beberapa daerah di Kabupaten Bengkayang, Kota Singkawang, dan Sambas. Banjir kembali terjadi setelah sebelumnya juga dialami pertengahan Januari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus