Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Berita Tempo Plus

Benteng Penghabisan Lumpur Lapindo

JUMAT dua pekan lalu, tepat tiga tahun lumpur muncrat dari bawah tanah Porong, Sidoarjo, sekitar 200 meter dari sumur eksplorasi gas Banjar Panji I milik PT Lapindo Brantas. Lima puluh ribu jiwa di 12 desa kehilangan rumah akibat bencana itu. Ini mungkin baru awal tragedi. Maret lalu, tanggul cincin yang mengepung ”mata lumpur” runtuh akibat tanah di bawahnya ambles. Lumpur sebanyak 100 ribu meter kubik per hari kini langsung menghantam tanggul luar, satu-satunya pemisah antara 64 juta meter kubik lumpur dan permukiman. Bila benteng ini jebol, tragedi seperti di Situ Gintung, Tangerang, bisa terulang.

8 Juni 2009 | 00.00 WIB

Benteng Penghabisan Lumpur Lapindo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

DARI tanggul setinggi sepuluh meter, Sunarto menunjuk sebuah titik di permukaan lautan lumpur. Ia cuma sesaat menunjuk ke arah itu. Tangannya kembali bergerak dan berhenti di genangan lumpur yang lebih kering. ”Di sana dulu rumah saya,” ujarnya. ”Tapi, kayaknya sebelah timurnya,” dia berkata lagi, ragu-ragu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus