Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rentetan gempa yang terjadi di Tanggamus, Lampung, masih terjadi sepanjang Kamis malam tembus Jumat dinihari, 1-2 Juli 2021. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG telah menyatakan kalau apa yang terjadi di wilayah itu adalah kerumunan atau gempa swarm.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data gempa terkini dari BMKG menyebutkan gempa yang bisa dirasakan bertambah lima kali dari yang terakhir dituliskan TEMPO.CO pada Kamis malam. Kelimanya terjadi mulai dari Pukul 20.40 WIB hingga yang terakhir terjadi pada Pukul 01.59 WIB. Kekuatannya juga masih di kisaran yang sama, Magnitudo 4, kecuali pada Pukul 22.06 WIB yang tercatat 3,4 M.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Intensitas guncangannya juga umumnya masih berada di skala yang sama yakni II-III MMI atau tergolong gempa lemah, kecuali pada pukul 22.06 WIB itu yang I-II MMI. Tapi pada gempa yang lebih lemah ini, data BMKG menginfokan, pusat gempa telah bergeser ke daratan Kabupaten Tanggamus. Ini seperti yang terjadi pada gempa dinihari tadi yang juga berpusat di darat.
Dari rentetan gempa itu, Kota Agung menjadi wilayah selalu merasakan guncangannya, kecuali untuk gempa pukul 22.06 WIB tersebut.
Peta lokasi sumber 78 gempa di Teluk Semangko, Tanggamus, Lampung, yang terjadi sejak Rabu pagi hingga Kamis malam, 30 Juni-1 Juli 2021. Foto/Twitter/DaryonoBMKG
Dalam keterangan terbaru yang disampaikannya, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan kalau gempa bahkan masih terus terdeteksi hingga Jumat pagi ini. Pusat gempa berkerumun di Teluk Semangko.
"Sejak 1 Juli Pukul 05.11 WIB hingga 2 Juni 2021 Pukul 05.42 WIB tercatat sebanyak 181 kali dengan magintudo terkecil 1,1 dan terbesar 4,6 dengan guncangan dirasakan 10 kali," kata Daryono lewat akun media sosialnya, Jumat pagi ini.
Foto 
