Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mbambang, penyakit di sawah

Lahan pertanian di Kec. Balong, Ponorogo, diserang hama "mbambang", para petani menaburkan bubuk batu baterai bekas untuk melawannya. (ling)

19 Februari 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LAHAN pertanian di Kecamatan Balong, Ponorogo, Ja-Tim, tampaknya subur. Tanahnya hitam, agak berpasir. Irigasinya sebagian lancar. Wereng pun sudah lama lenyap setelah petani menggunakan jenis IR-36. Tapi kesuburan itu tak merata. Di beberapa sawah ada padi yang tumbuh tak normal, batangnya menguning. Padahal bulir pun belum terlihat dari batangnya. Penduduk setempat menyebut penyakit itu sebagai mbambang. Lima desa di kecamatan itu -- Balong Barat, Ngraket, Sukorejo, Ngumpul dan Bulak -- sudah lama terjangkiti mbambang. Dari sawah seluas 200 ha yang ada, terserang sekitar 50 ha. "Serangan itu tak merata, menyebar seperti panu," kata seorang petani di Balong. Penyakit itu konon muncul sejak 1962. Gejalanya mudah dilihat. Batang padi (hingga umur 20 hari) akan menguning bila terserang. Kemudian, bila tak segera diatasi, batang itu membusuk lalu amblas. Dan bila tanaman itu dicabut, pada akarnya terlihat cacing-cacing kecil. Berbagai cara penanggulangan dilakukan petani. Antara lain dengan menaburkan abu dapur, seperti yang dilakukan mbok Inem. Toh mbambang masih belum lenyap. Panennya di bawah normal. Ini juga dialami Katmin, yang punya sawah 5 kotak (5/7 ha). Sawah seluas itu, karena terserang mbambang, hanya menghasilkan 3 kwt gabah -- merosot dari normal 30 kwt. Alkisah, pernah seorang petani, di tahun 1973 melemparkan batu baterai bekas ke tempat yang terserang. Seminggu kemudian di sekitar bekas buangan baterai itu, padinya tumbuh hijau. Sejak itu banyak petani lain di Balong mencoba baterai. Ada yang memakai 400 baterai bekas tiap sekotak sawah. Baterai itu dibuang bagian tengahnya kemudian ditumbuk. Lempengan logam yang berada di lapisan luar bisa dibuang, bisa pula dicampurkan sekalian. "Kalau nyebarnya tebal (baterainya banyak) pada pertengahan sebelum panen, nanti musim tanam kedelai tetap baik," kata Katmin. Bisnis baterai bekas akhirnya tentu meningkat. Sudah lima kali contoh air dan tanah sawah Balong dikirim ke Lembaga Pusat Penelitian Pertanian di Malang. Juga ke Balai Teknologi Pertanian Bedali-Lawang, Malang. Balai itu mengirimkan rekomendasi teknis agar petani menggunakan pupuk Za dengan dosis 100-150 kg untuk tiap ha sawah. Penaburan dilakukan ketika tanaman umur 0-7 hari. Maksudnya agar unsur N pada Za memberi keseimbangan pada tanah asam itu. Berkata Ir. Soedjarwo, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Ponorogo: "Mbambang terjadi karena tingkat keasaman tanah yang cukup tinggi." Untuk memerangi keasaman yang tinggi, Soedjarwo juga menganjurkan pemakaian kapur. Ini sudah dicoba di sawah milik Balai Penyuluh Pertanian Madya, Kecamatan Balong. Toh belum berhasil juga. Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang mencoba pula cara penanaman padi dengan pemberian Zk, pakai Ca, pakai pupuk kandang, pakai batu baterai, tanpa apa-apa dan sebagainya. Jumlah seluruhnya 13 contoh. Hasilnya belum bisa diketahui. Dinas Pertanian membuat pula contoh persawahan dengan sistem surjan untuk memperlancar pengairan. Sebagian tanah sawah itu ditinggikan. Pada sawah yang tinggi ditanami palawija, sedang sawah yang rendah untuk tanaman padi. Percontohan ini belum dianjurkan kepada petani. Sementara pihak Dinas lewat Balai Penyuluh Pertanian Madya Balong tetap menggunakan baterai untuk memerangi mbambang. Di belakang Balai Penyuluh itu teronggok sekarung baterai yang sudah ditumbuk. "Saya tetap memakai 400 batu baterai tiap 1/7 ha dicampur 10 kg Za dan 25 kg TSP," kata Soedarpo, seorang penyuluh. "Nyatanya juga baik kok."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus