Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ke gunung-gunung sampah di Kampung Jawa, Banda Aceh, dia menyeruak. Kemeja hijaunya sudah basah kuyup oleh keringat. Wajahnya terbenam dalam topi sebo, topi dari pandan khas Aceh. Matahari siang itu memang memanggang tubuhnya yang kekar. Toh, tangan pria itu tanpa henti menggapai-gapai bangkai kayu, besi, atau plastik. Ia memilah kayu, besi, dan plastik itu penuh ketekunan. "Ini pekerjaan yang butuh fisik yang kuat," kata Anton, bujangan berusia 22 tahun itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo