Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan jalur penyeberangan Merak-Bakauheni berawan tebal pada puncak arus balik Lebaran, Senin, 15 April 2024. Dikutip dari data di laman resmi BMKG, prediksi cuaca jalur kapal feri di Selat Sunda itu berlaku hingga Selasa sore, 16 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari catatan Pusat Meteorologi Maritim BMKG, angin di rute penghubung Banten dan Lampung tersebut sedang bertiup dari timur laut ke tenggara dengan kecepatan 1-15 knot. Adapun arus laut bergerak dari selatan ke barat dengan laju berkisar 30-190 sentimeter (Cm) per detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejauh ini, ketinggian gelombang air di perairan Merak-Bakauheni hanya mencapai maksimal 1,25 meter. Meski akan untuk pelayaran kapal feri, tim BMKG menerbitkan peringatan waspada gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2.5 meter di area Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten, serta Samudera Hindia Selatan Banten. Ketinggian ombak itu berisiko tinggi terhadap perahu nelayan dan kapal tongkang.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatalan volume penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Pulau Sumatera menuju Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada Senin siang, sudah relatif landai.
“Sebagian besar masyarakat yang melakukan perjalanan mudik ke Sumatera telah kembali ke Jawa dan sesuai prediksi puncak arus balik Minggu (14 April) tadi malam cukup tinggi," kata Sekretaris Perusahaan ASDP Indonesia, Shelvy Arifin, melalui keterangan tertulis.
Merujuk catatan ASDP Indonesia secara akumulatif, penumpang yang kembali menyeberangan dari Sumatera ke Jawa sejak 11 April hingga 14 April 2024 mencapai 387.204 orang. Jumlah itu setara 46 persen penumpang yang berangkat dari Pulau Jawa pada periode arus mudik atau H-7 hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.