Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

Cara Mengecek Produk Pangan yang Dibeli Organik Atau Tidak

Pakar menyarankan untuk selalu membaca label produk saat belanja sebab semua produk pangan organik pasti memiliki label produk yang sah.

28 September 2019 | 20.45 WIB

Ilustrasi sayur kol (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi sayur kol (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Produk pangan organik sedang menjadi tren dan mulai dikonsumsi oleh banyak orang. Tentu berbagai alasan menyertai hal ini, misalnya saja dari segi kesehatan karena buah dan sayuran ditanam tanpa paparan zat beracun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Namun, dengan maraknya penjualan produk pangan organik, banyak orang pun bingung menentukan keasliannya. Jika Anda salah satunya, tak perlu khawatir karena Guru Besar Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Institut Pertanian Bogor, Ali Khomsan, membagikan pengetahuannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyarankan untuk selalu membaca label produk sebab semua produk pangan organik pasti memiliki label produk yang sah.

“Masyarakat Indonesia sering tidak memperhatikan ini. Biasanya kalau membeli barang hanya dilihat harga dan kadaluarsa saja. Jadi, sekarang label produk harus dilihat organik atau tidaknya,” kata Ali di Jakarta pada 26 September 2019.

Ilustrasi sayuran. TEMPO/Aditia Noviansyah

Dari segi pelabelan sendiri, label yang sah jika memilih produk pangan dari luar negeri bisa berupa cap National Organic Program United States Department of Agriculture’s (NOP USDA), Organic Agriculture Centre of Canada (OACC), Korean Food and Drug Administration (KFDA), dan Japanese Agricultural Standards (JAS).

“Kalau produk lokal milik Indonesia, ada sertifikasi pangan organik (SNI Pangan Organik) dari Kementerian Pertanian,” katanya.

Jika malas mengecek label, cara mudah lain adalah memilih beberapa jenis makanan yang sudah diyakini tanpa semprotan pestisida. Misalnya, daun singkong, daun pepaya, daun katuk.

“Ini bisa dipastikan tidak tumbuh dengan pestisida. Kalau petaninya menyemprotkan pestisida, artinya kurang kerjaan,” katanya.

Sebaliknya, hindari makanan yang positif terpapar pestisida. Misalnya, kol, brokoli, wortel, stroberi, apel, dan anggur. “Kalau ini Insya Allah disemprot pestisida. Jadi kalau malas lihat label, jangan ambil makanan-makanan ini karena nonorganik,” katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus