Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

Republik Jatah Ormas dan Karya Baru Sukatani

Wawancara eksklusif dengan Bima Arya soal ormas yang bikin resah. Plus kisah band Sukatani usai lagu mereka dipersoalkan.

14 Mei 2025 | 13.00 WIB

Republik Jatah Ormas dan Karya Baru Sukatani
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

ORGANISASI kemasyarakatan membuat keonaran di sejumlah daerah. Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang dipimpin Rosario Marshal alias Hercules itu membakar mobil polisi di Depok, Jawa Barat, dan menyegel perusahaan di Kalimantan Tengah. Kementerian Dalam Negeri merupakan institusi pemerintah yang menangani organisasi kemasyarakatan.

Itu sebabnya, tim wawancara Tempo mengejar sesi tanya-jawab khusus dengan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto yang menangani organisasi kemasyarakatan. Politikus Partai Amanat Nasional itu mulanya bersedia diwawancara di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat. Namun, ia mendadak ditugaskan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ke Jawa Timur untuk menghadiri acara Koperasi Desa Merah-Putih. Jadilah jurnalis Tempo Sunudyantoro menyusul Bima ke Surabaya untuk mendapatkan waktu wawancara.

Bima bercerita, penanganan organisasi kemasyarakatan tak mudah. Pemerintah perlu memahami struktur organisasi dan kepengurusan organisasi. Kata Bima, Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan untuk menertibkan organisasi yang meresahkan masyarakat. “Supaya tak menganggu kenyamanan,” ujarnya.

Pembaca, wawancara eksklusif pekan ini juga dilengkapi dengan tanya-jawab eksklusif bersama band Sukatani. Duo asal Purbalingga, Jawa Tengah, itu sempat mendapat represi dari polisi karena lagu Bayar, Bayar, Bayar. Wartawan Tempo Yosea Arga Pramudita yang telah berkawan dengan personel Sukatani sejak kuliah mengikuti serangkaian pertunjukkan Alectroguy dan Twister Angel di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Muhammad Syifa Al Lutfi dan Novi Citra Indriyati, nama asli anggota band Sukatani, bercerita mengenai ancaman yang mereka dapatkan setelah lagu Bayar, Bayar, Bayar dipersoalkan. Sejumlah jadwal konser mereka juga dibatalkan akibat insiden itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca Liputan selengkapnya:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Raymundus Rikang

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014 dan kini sebagai Redaktur Pelaksana Desk Wawancara dan Investigasi. Bagian dari tim penulis artikel “Hanya Api Semata Api” yang meraih penghargaan Adinegoro 2020. Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta bidang kajian media dan jurnalisme. Mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) "Edward R. Murrow Program for Journalists" dari US Department of State pada 2018 di Amerika Serikat untuk belajar soal demokrasi dan kebebasan informasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus