Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet bulu tangkis Cina, Chen Long, dikabarkan bakal memutuskan pensiun setelah ajang Asian Games 2022. Dilaporkan media lokal Cina, Aiyuke, Chen Long akan menjadikan Asian Games 2022 yang berlangsung di Hangzhou pada 10-25 September itu sebagai turnamen internasional terakhirnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Peraih medali emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, tersebut akan gantung raket setelah menyelesaikan tugas di Hangzhou 2022. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Chen akan mengubah haluan menjadi pelatih tim nasional Cina setelah pensiun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Atlet 33 tahun tersebut akan melanjutkan kariernya sebagai bagian dari tim pengembangan bulu tangkis nasional Cina. Ia bakal menyusul rekan seangkatan, Lin Dan, yang sudah lebih dulu gantung raket sebagai atlet bulu tangkis.
Cina pun sudah menyiapkan sejumlah pengganti Chen Long. Di nomor tunggal putra nasional Cina, saat ini, ada nama Shi Yu Qi, Lu Guang Zu, Zhao Junpeng, Li Shifeng, Weng Hong Yang, dan Gu Jung Feng.
Lee Yang / Wang Chi Lin incar medali emas Asian Games
Ajang multiolahraga terbesar se-Asia, Asian Games 2022, tampaknya menjadi target utama banyak atlet. Di cabang bulu tangkis, Lee Yang / Wang Chi-Lin adalah salah satu pasangan atlet yang mengincar medali emas ajang yang bakal berlangsung di Hangzhou, Cina, pada September mendatang.
Ganda putra Cina Taipei tersebut telah menjadi pesaing kuat ganda putra dunia sejak awal 2021, terutama setelah merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Lee dan Wang pun mengatakan bahwa tekanan besar tersebut telah selesai mereka hadapi akhir musim 2021 di ajang BWF World Championships.
Lee Yang dan Wang Chi-Lin asal Taiwan merebut emas ganda putra bulu tangkis Olimpiade Tokyo. REUTERS/Lintao Zhang
Ganda putra peringkat tiga dunia tersebut mengaku mulai menikmati tekanan sebagai juara Olimpiade. Setelah liburan, Lee / Wang telah kembali berlatih sejak 7 Februari dan siap untuk menghadapi musim 2022.
"Tekanannya telah kami lepas pada tahun lalu dan saya yakin itu tidak akan terjadi lagi," kata Wang dilansir dari aiyuke.com. "Tahun ini rasanya tidak terlalu banyak tekanan tetapi saya berharap bisa beradaptasi."
"Kami bisa tampil dengan sangat stabil di setiap pertandingan dan kami akan lebih perhatian di level ini. Fokus permainan dan memperbaiki problem yang kami hadapi," kata Lee menambahkan.
Lee / Wang kemungkinan bakal kembali bertanding pada Mei 2022 saat putaran final Thomas Cup di Bangkok, Thailand. Mereka memutuskan untuk absen dari Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2022 di Selangor, Malaysia.
Lee Zii Jia bakal latihan di Dubai
Lee Zii Jia telah menyusun rencananya sebagai pemain profesional setelah menjadi bagian dari tim Malaysia di Badminton Asia Team Championships 2022. Ia berencana untuk terbang ke Dubai, Uni Emirat Arab, dan bergabung dengan sejumlah atlet di padepokan Viktor Axelsen.
Sejak Januari 2022, Lee Zii Jia telah resmi berstatus pemain profesional Malaysia. Status baru itu menuntutnya menyusun rencana tempat dan rekan berlatih secara mandiri. Namun, Lee akan mematangkan rencana tersebut setelah BATC 2022 pada 15-20 Februari mendatang.
"Bisa saya katakan bahwa prioritas saya saat ini adalah kejuaraan tim (BATC 2022) terlebih dahulu. Setelah itu saya akan pergi ke sana (Dubai)," ucap Lee dilansir dari Bernama.
Lee Zii Jia. (instagram/@leeziijia)
Bermodal skuad terbaik, berstatus tuan rumah, serta runner-up BATC 2020 membuat Malaysia ingin meraih hasil manis pada edisi tahun ini. Lee Zii Jia pun menargetkan babak final sebagai batas minimal untuk tim putra Malaysia di BATC 2022.
"Jujur saja, saya tidak ingin terlalu memberi tekanan," kata Lee Zii Jia soal target di BATC. "Namun, sebagian besar tim mengirimkan skuad pelapis mereka. Jadi, kami ingin bisa menjadi pemenang atau setidaknya menembus partai final."
Menurut Lee Zii Jia, kegagalan menembus final BATC 2022 akan menjadi satu dosa besar baginya dan tim. "Jika kami gagal menembus final maka itu akan menjadi kegagalan bagi kami, termasuk saya juga. Karena secara statistik, tim kami tampil dengan kekuatan terkuat."