Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Bola Voli Jepang (JVA) memberhentikan presiden mereka, Kenji Shimaoka, karena dianggap terbukti terlibat dalam pemalsuan dokumen medis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kenji Shimaoka adalah eks atlet voli nasional yang membawa tim voli putra Jepang meraih medali emas Olimpiade Munchen 1972. Ia terpilih sejak 2017, menggantikan posisi Kenji Kimura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baru-baru ini, Shimaoka dinyatakan terbukti terlibat dalam skandal pemalsuan dokumen medis atlet voli pantai internasional. Peristiwa itu terjadi dalam kompetisi FIVB Beach Volleyball World Tour yang digelar Januari 2020.
Menurut penyelidik independen, Shimaoka dan beberapa oknum pejabat telah menyadari adanya pemalsuan dokumen tersebut sejak Desember 2020.
Pria yang kini memasuki usia 72 tahun tersebut dianggap sengaja menutupi skandal itu dengan memberikan keterangan palsu di hadapan pers. JVA pun segera bertindak dengan mengambil langkah untuk memberhentikan Shimaoka dan para pejabat lain yang terlibat.
Wakil presiden senior JVA, Takashi Matsushita, mengatakan bahwa skandal Shimaoka menjadi pertanda perlunya perombakan internal federasi.
"Penyembunyian tersebut terjadi di tingkat organisasi. Ini masalah institusional. Penting untuk dimusnahkan," kata Takashi Marsushita dilansir dari Japan Today.
Untuk sementara, posisi presiden JVA dipegang oleh wakil presiden Hiroko Kawamoto. Pemilihan presiden JVA serta peluncuran struktur organisasi yang baru direncanakan akan berlangsung pada 1 April 2022.
Baca Juga: 16 Atlet Penghuni Baru Pelatnas Bulu Tangkis Jalani Rangkaian Tes