Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SETELAH menunggu selama 17 tahun, Indonesia akhirnya mampu maju juga ke babak semifinal Kejuaraan Sepak Bola Merdeka Games di Kuala Lumpur, Malaysia. Di hadapan sekitar 8.000 penonton dan ratusan suporter Indonesia, tim PSSI B, yang diasuh Sartono Anwar, menahan tim Muangthai 0-0 pada pertandingan terakhir yang menentukan di penyisihan grup A, di Stadion Merdeka, Senin pekan ini. Dengan hasil ini, PSSI B mengantungi 3 angka dari 3 kali bermain seri di grup A (0-0 vs Malaysia dan 1-1 vs Soviet) dan menempati urutan kedua. Sedangkan juara grup ditempati Soviet, yang mendapat 5 angka dari 2 menang dan sekali seri. Turun ke lapangan dengan beban harus menang dari Muangthai untuk bisa lolos ke semifinal, pola permainan Ricky Yacob dkk. agak kacau di babak pertama. Apalagi mereka harus turun pada pertandingan pertama sebelum partai yang juga menentukan nasib tuan rumah, Malaysia melawan Uni Soviet. "Anak-anak memang serba salah ketika tampil di babak pertama," ujar Sartono Anwar pada TEMPO. Maklum, mereka khawatir "dikerjain": jangan-jangan Uni Soviet main mata dengan tuan rumah untuk mendepak Indonesia. Di babak kedua, pemain-pemain Indonesia sudah bisa main normal setelah masuknya Ahmad Muhariyah dan Achmad Darmawan, menggantikan Harry Susanto dan Bonggo Pribadi, yang tampil buruk selama 45 menit. Mereka bahkan mampu menekan terus pertahanan Muangthai. Sayangnya, peluang emas pada menit ke-70 tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Ricky Yacob. "Dia kurang tenang dan serba buru-buru dalam menyelesaikan peluang yang ada," ujar Sartono. Di semifinal, anak-anak asuhan trio pelatih Sartono, Benny Dolo, dan Suhatman ini akan menghadapi juara grup B -- kemungkinan besar ditempati juara Eropa 1983, Hamburg SV (Jerman Barat), yang telah mengantungi nilai 4 dari 2 kali pertandingan. Sartono sendiri tidak berani meramal hasil pertandingan yang akan berlangsung Kamis pekan ini. "Meskipun kekuatan musuh setingkat di atas, kita tidak mau menyerah begitu saja," tekad Sartono. Caranya? Yaitu menerapkan pola sepak bola menekan (pressure football) yang dibarengi dengan operan-operan pendek. Diharapkan, pola ini juga ampuh untuk memeras stamina pemain-pemain Hamburg. Lagi pula, pola bermain ala "buru sergap" ini sudah teruji kehebatannya keetika PSSI B menahan Soviet 1-1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo