Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Jonatan Christie Akui Ada Beban sebagai Juara Bertahan Usai Lewati Babak Pertama Kejuaraan Asia 2025

Jonatan Christie berhasil memenangkan laga babak pertama Badminton Asia Championships 2025. Ia menaklukkan wakil Jepang Koki Waranabe.

9 April 2025 | 19.15 WIB

Ekspresi pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie ketika melawan pebulu tangkis tunggal putra Thailand Vitidsarn Kunlavut pada final Indonesia Master 2025 di Istora Senayan, Jakarta, 26 Januari 2025. TEMPO/ Ilham Balindra
Perbesar
Ekspresi pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie ketika melawan pebulu tangkis tunggal putra Thailand Vitidsarn Kunlavut pada final Indonesia Master 2025 di Istora Senayan, Jakarta, 26 Januari 2025. TEMPO/ Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berhasil melewati babak pertama Badminton Asia Championships atau Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025. Ia menaklukkan wakil Jepang Koki Waranabe lewat pertarungan ketat tiga game dengan skor 16-21, 21-16, 21-18 dengan durasi 1 jam 8 menit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bermain di Bermain di Lapangan 3 Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, Cina, Jonatan mengawali game pertama dengan keunggulan sementara hingga interval 11-8. Namun, saat meraih skor 14-8, Watanabe justru mengejar ketertinggalan hingga berbalik 14-15 hingga tertinggal 16-21.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada game kedua, Jojo membuka poin hingga 9-0 dan terus berhasil menjaga keunggulan menjadi 21-12. Di game ketiga Jonatan mencoba mengulangi pola permainan game kedua, namun saat papan skor 4-0 justru terkejar 4-5 dan saling berbagi poin. Namun ia berhasil menaklukkan wakil Jepang itu dengan skor 21-18.

Setelah pertandingan, Jonatan mengaku sudah mengetahui Watanabe salah satu pemain yang ulet. Dia menyayangkan permainannnya menurun pada game pertama. Ketika sudah unggul 14-18, ia justru tersalip. “Itu membuat perubahan yang signifikan,” kata dia.

Menurut dia, Watanabe terlihat tak nyaman dan cenderung takut menyerang pada game pertama. “Tapi ketika dia sudah berani keluar, dia jadi jauh lebih nyaman, jauh lebih solid dari bertahannya, dari balik serangnya. Lebih percaya diri,” ujarnya.

Melihat permainan lawan, Jonatan berdiskusi dengan pelatih lalu bermain dengan tak terbawa pola dan irama lawan. Ia berupaya mengontrol dan mengubah irama permainannya lebih agresif. “Tak mudah memang datang ke sini tahun lalu yang tanpa beban dengan tahun ini sebagai juara bertahan. Belajar dari pengalaman yang lalu bagaimana cara menyikapinya dan itu harus terus dicoba,” ujarnya. 

Bagus Pribadi

Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Jeda yang mencakup olahraga dan seni.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus