Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Berita Tempo Plus

Pilih-pilih Pelatih Angkat Besi

Lifter pemegang tiket Olimpiade Tokyo, Eko Yuli Irawan, berlatih mandiri di bawah asuhan pelatih Lukman. Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia tetap memasukkannya dalam kontingen yang dikirim ke Jepang.

17 April 2021 | 00.00 WIB

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan melakukan latihan di Mess Klini, Jakarta,Mei 2019./ANTARA/Muhammad Adimaja
Perbesar
Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan melakukan latihan di Mess Klini, Jakarta,Mei 2019./ANTARA/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Lifter Eko Yuli Irawan sejak pertengahan tahun lalu meninggalkan pemusatan latihan nasional di Wisma Kwini, Jakarta dan melakukan latihan mandiri karena berseteru dengan Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia.

  • Pangkal konflik Eko-PABSI adalah ditolaknya permintaan Eko agar PABSI memasukkan pelatih Lukman sebagai pendampingnya ke Olimpiade Tokyo.

  • Komite Olimpiade Indonesia atau National Olympic Committee menengahi polemik Eko-PABSI dengan mengakomodako dilatih Lukman. Sejak awal bulan ini, Eko berlatih di bawah asuhan Lukman dengan pembiayaan dari sponsor agar Eko fokus menyiapkan diri agar bisa m

HUJAN deras membatalkan latihan Eko Yuli Irawan. Sejak awal bulan ini, lifter yang telah memastikan tampil di Olimpiade 2021 di Tokyo itu berlatih angkatan clean and jerk dan snatch secara mandiri di Empire Fit Club, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Eko meninggalkan pemusatan latihan nasional pada 15 Januari lalu karena Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) tak memenuhi permintaannya menambah pelatih. “Seminggu berlatih di sana dikasih jawaban ditolak. Padahal sudah komitmen,” ujar Eko di Hotel Century Park, Jakarta, Rabu, 14 April lalu.

Polemik antara Eko dan PB PABSI itu sudah berlangsung sejak pertengahan tahun lalu ketika dia memutuskan meninggalkan pelatnas dan berlatih mandiri di rumahnya di Bekasi, Jawa Barat. Menurut Eko, dia ingin memasukkan Lukman sebagai pelatih tambahan karena merasa cocok dengan program yang diberikan. Dalam Olimpiade 2008 di Beijing dan Olimpiade 2012 di London, Lukman melatih Eko yang berhasil meraih medali perunggu. Adapun dalam Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, dia dilatih Dirdja Wihardja dan menyumbangkan medali perak.

Eko mengaku telah mengkomunikasikan keinginannya dilatih Lukman kepada Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono, pelatih Dirja Wihardja dan Erwin Abdullah, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI Hadi Wihardja. “Setelah itu disampaikan ke ketua umum, dengan komitmen masuk ke mes pada 11 Januari,” ujar atlet berusia 31 tahun ini. Djoko, menurut Eko, menolak permintaannya karena khawatir akan merusak harmoni tim yang telah terbentuk.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus