Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan sirkuit balap motor di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ditargetkan selesai pada 2020. Kehadiran sirkuit ini diharapkan berdampak pada peningkatan prestasi olahraga tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Mudah-mudahan berjalan lancar dan bisa selesai pada 2020. Kami diberi tugas untuk mengawal pembangunan sirkuit 'road race' ini sampai selesai," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, Kalteng Najmi Fuadi di Sampit, Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sirkuit road race akan dibangun di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Sampit. Pemerintah berencana membangun sejumlah fasilitas olahraga berstandar nasional di lokasi itu, di antaranya sirkuit dan kolam renang.
Menurut Najmi, biaya pembangunan sirkuit dialokasikan Rp 25 miliar dengan sistem tahun jamak atau multiyears selama tiga tahun anggaran. Tahun 2018 dialokasikan Rp 5 miliar, sedangkan dua tahun berikutnya masing-masing Rp 10 miliar.
"Pembangunan sirkuit tersebut menjawab harapan pecinta olahraga otomotif yang meminta dibangunkan tempat latihan yang representatif. Selama ini, tidak adanya tempat latihan menjadi alasan menurunnya prestasi olahraga otomatif Kotawaringin Timur, padahal dulu kemampuan atlet-atlet di kabupaten ini menjadi barometer bagi daerah lain," katanya.
Dia mengatakan pembangunan sirkuit juga menjadi solusi untuk menghentikan aksi balap liar di jalan raya yang masih sering dilakukan remaja di Sampit.
Minat dan bakat remaja di bidang otomotif harus disalurkan dengan baik agar menjadi prestasi membanggakan. Sirkuit balap motor bisa menjadi wadah dan solusi menyalurkan bakat anak-anak muda di daerah ini dalam bidang otomotif.
"Saat ini pembangunan sirkuit itu memang menjadi prioritas. Dampaknya memang ada beberapa program lain yang harus ditunda, di antaranya rencana pembenahan Stadion 29 November Sampit karena dananya terbatas," kata Najmi.
Najmi menambahkan pemerintah sangat serius membangun bidang keolahragaan, namun peningkatan sarana olahraga dilakukan bertahap sesuai kemampuan anggaran yang dimiliki setiap tahunnya.
Najmi mempersilakan masyarakat, khususnya kaum muda untuk menyampaikan usulan-usulan terkait pengembangan olahraga di wilayah masing-masing. Meski dana terbatas, pemerintah daerah akan berupaya semampunya menindaklanjuti usulan masyarakat.
"Selain dengan dana pemerintah daerah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, peningkatan sarana olahraga di desa-desa bisa dilakukan dengan cara menggunakan dana desa, bantuan pihak swasta, maupun mengusulkan ke DPRD untuk dibantu melalui dana aspirasi anggota dewan," kata dia.
Najmi berharap semua pihak membantu pengembangan olahraga Kotawaringin Timur. "Saya optimistis kabupaten ini mampu mengulang masa kejayaan di bidang olahraga, yakni menjadi barometer prestasi olahraga di Kalimantan Tengah.