Wawancara Rio Haryanto: Target Lebih Kompetitif di Sochi

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menjalani debutnya di Formula 1 pada tiga seri balapan kejuaran dunia tahun ini, Rio Haryanto berharap bisa meraih hasil yang lebih baik pada balapan berikutnya yaitu Grand Prix Rusia di Sochi Autodrom, Sochi, pada Minggu, 1 Mei 2016.

Harapan dari pembalap kebanggaan Indonesia berusia 23 tahun ini bukan berlebihan. Pasalnya, ia punya kenangan mengesankan di Sochi. Tahun lalu, ketika pembalap asal Solo, Jawa Tengah, ini masih tampil di GP2, ia berhasil naik podium kedua.

Berikut kutipan wawancara dengan pembalap tim Manor asal Inggris ini melalui telepon di Singapura, Senin, 25 April 2016, sebelum ia bertolak ke Sochi.

Sochi merupakan jenis trek sirkuit terlambat ketiga setelah Monza, Italia, dan Spa-Francorchamps, Belgia. Bagaimana pengaruh karakter sirkuit ini terhadap tingkat degradasi ban?

Tingkat degradasi ban tidak terlalu besar dibandingkan 3 balapan sebelumnya (Grand Prix Australia di Melbourne, GP Bahrain, dan GP Cina di Shanghai) tetapi strategi pemilihan ban tetap juga menjadi kunci.

Mobil Manor terbukti cukup kompetitif di Bahrain. Bisa bersaing dengan tim papan tengah. Apakah dengan karakter Sirkuit Sochi ini, mobil Manor bisa lebih kompetitif lagi dibanding Bahrain dan Shanghai?

Iya setelah 3 balapan yang sebelumnya, Manor mampu bersaing di antara tim Renault dan Sauber dan sepertinya akan sama lagi di Sochi.

Apa pengembangan penting yg dilakukan para teknisi atau insinyur tim Manor setelah tiga balapan? Mungkin dari sisi aerodinamika dan stabilitas mobil saat berada di tikungan?

Pengembangan mobil selalu terus dilakukan. Dan, yang paling penting saat ini ada kemampuan aerodinamika karena kita selalu memiliki top speed (kecepatan) yang tinggi. Ini artinya kita tidak memiliki banyak downforce (daya gravitasi).

Tim memilih dua set ban medium dan sisanya soft (lunak) dan supersoft. Kemungkinannya pada balapan nanti, tim Anda memakai strategi apa? Medium-Soft-Supersoft?

Masih terlalu awal untuk membicarakan strategi. Kita perlu melakukan percobaan ban di sesi latihan untuk mengetahui strategi ban buat race (balapan).

Tahun lalu, Anda masuk podium ke-2 di GP2 di Sochi. Apakah data-data GP2 ini juga dapat digunakan di F1?

Yang pasti secara cornering speed (kecepatan mobil saat berada di tikungan), GP2 tidak terlalu jauh dibandingkan F1.

Apa target Anda untuk balapan di Sochi ini?

Targetnya untuk bisa lebih kompetitif dari seri di Shanghai (Rio masuk finis di urutan ke-21 dari 22 pembalap yang menyelesaikan lomba di Grand Prix Cina 2016.

Setiap tim melakuan pengembangan mobil, termasuk tim Manor. Prediksinya kapan atau pada balapan seri keberapa dalam tahun ini, tim Manor akan memiliki rancangan mobil yang cukup cepat untuk Anda?

Hampir pada setiap seri (dalam tahun ini), kami   memiliki sedikit upgrade (usaha peningkatan kemampuan mobil) dan kadang bisa positif atau negatif. Untuk upgrade yang besar masih belum tahu kapan keluarnya.

Apa yang sering diinstruksikan tim teknisi  Manor kepada Anda saat membalap agar ban tidak cepat terdegradasi?

Untuk tidak terlalu agresif.

Dengan Pascal Wehrlein, pembalap tim Manor lainnya, apakah Anda sering berdiskusi seputar mobil dan balapan ketika bertemu?

Kami sering berdiskusi tentang mobil dan masukan saya kepada tim sering kali sama dengan usulan dari dia. Jadi kami saling meyakinkan untuk masukan yang kami sampaikan kepada tim. Semua ini dengan tujuan untuk kebaikan tim.

PRASETYO