Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) merupakan kolaborasi dari pemerintah, swasta, dan masyarakat, guna memajukan industri kendaran listrik sekaligus mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun AEML memandang kendaraan berbasis listrik sebagai solusi yang tepat mengurangi polusi udara dan menggantikan kendaraan bermesin pembakaran internal yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dannif Danusaputro, selaku Ketua Umum Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) saat dijumpai di kawasan Jakarta, 24 Juli 2023 mengatakan bahwa adanya AEML yang akan berperan dalam memberikan suara yang mewakili kepentingan berbagai pemangku kepentingan dalam industri ini. Termasuk produsen baterai, produsen kendaraan roda empat dan roda dua, serta mitra lainnya, untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah dan membina kemitraan dengan pihak-pihak lain.
“Kolaborasi semua pihak sangat penting untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan berbasis listrik. Indonesia memiliki potensi yang besar, baik dari sisi sumber daya di sektor hulu maupun volume pasar. Ini harus kita manfaatkan dalam rangka menekan emisi karbon serta hilirisasi sumber daya alam untuk kemajuan Indonesia,” kata Dannif Danusaputro.
Semakin banyaknya masyarakat menggunakan kendaraan listrik, diyakini negara dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mengurangi dampak negatif ke lingkungan.
AEML juga bertujuan bekerja sama dengan pemerintah dalam menciptakan kebijakan mendukung transisi ke kendaraan berbasis listrik. AEML siap menyampaikan masukan dan rekomendasi konstruktif untuk membentuk regulasi mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
AEML melihat penggunaan kendaraan listrik akan mengurangi ketergantungan dengan bahan bakar minyak (BBM) sehingga pemerintah dapat mengalokasikan dana subsidi BBM tersebut untuk keperluan yang lebih mendesak dan strategis, seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.
Pilihan Editor: Mario Aji Masih Jadi Harapan Honda Team Asia di Moto3 2023
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto