Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pilpres

Sejak Kapan Quick Count Digunakan di Indonesia?

Di Indonesia, quick count sudah dimulai pada 1997

15 Februari 2024 | 11.44 WIB

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Perbesar
Ilustrasi pemilu. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah pemungutan suara Pemilu 2024 dilakukan hitung cepat atau quick count. Tujuan quick count untuk mengurangi kecurangan selama proses pemilihan di tempat pemungutan suara atau TPS.

Tentang Quick Count

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Indonesia, quick count sudah dimulai pada 1997. Dikutip dari dari laporan jurnal, Fenomena “Quick Count” Mewarnai Pemilu 2004, kala itu beberapa lembaga swadaya masyarakat melakukannya dan yang berfokus LP3ES dalam melaksanakan penghitungan cepat di wilayah Jakarta.

Setelah pelaksanaan pemilu di DKI, LP3ES memprediksi secara akurat perolehan suara di wilayah tersebut dan hasilnya tidah jauh dari penghitungan yang dilakukan oleh Lembaga Pemilihan Umum. Tetapi, karena pertimbangan keamanan dan politik saat itu, hasil quick count tersebut tidak diumumkan kepada masyarakat.

Pada pemilu 1999, LP3ES juga melakukan penghitungan cepat di seluruh wilayah Jawa dan Nusa Tenggara Barat atau NTB. Lembaga tersebut memprediksi urutan perolehan suara untuk masing-masing partai dengan presentsenya. Ini pijakan dasar pelaksanaan quick count untuk pemilu 2004 untuk pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden.

Cara Kerja Quick Count

Lembaga survei atau kelompok masyarakat sipil yang melakukan quick count akan memilih sejumlah TPS secara acak untuk dijadikan sampel. Sampel tersebut biasanya mencakup berbagai jenis wilayah, perkotaan maupun perdesaan, serta wilayah yang dianggap mewakili pola suara secara keseluruhan.

Petugas quick count akan mengumpulkan data suara dari TPS yang menjadi sampel. Data ini biasanya mencakup jumlah suara yang diperoleh oleh setiap kandidat dan jumlah suara sah keseluruhan.

Data yang telah terkumpul akan dianalisis menggunakan metode statistik untuk memperkirakan hasil keseluruhan. Analisis ini mencakup penghitungan persentase suara yang diperoleh oleh masing-masing kandidat dan proyeksi pemenangnya.

Setelah proses analisis selesai, lembaga survei akan mengumumkan hasil quick count kepada publik. Hasil ini biasanya perkiraan persentase suara yang didapat oleh setiap kandidat dan proyeksi pemenangnya.

YOLANDA AGNE | ANGELINA TIARA PUSPITALOVA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus