Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DI Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Haji Andi Syamsudin Arsyad, 33 tahun, adalah sosok yang nyaris tak tersentuh. Hampir semua pengusaha batu bara menyebut namanya dengan hati-hati—sebagian karena takut, yang lain karena segan. Kepada Tempo, yang menemuinya di griya tawang Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu pekan lalu, Haji Isam—begitu pemilik PT Jhonlin Baratama ini biasa disapa—menanggapi semua tudingan miring yang ditujukan kepadanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo