Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DUA jam sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato, Selasa pekan lalu, tempat itu hanyalah kafetaria kecil. Mahasiswa aneka warna kulit duduk di meja-meja bundar, membuka laptop, membolak-balik halaman buku, ramai berdiskusi sambil menyeruput kopi dan mengunyah penganan. Menjelang akhir musim rontok di Kota Boston itu, busana pun meriah: terlihat mahasiswa bercelana pendek dan T-shirt. Mereka tak terusik rombongan pendahuluan Presiden Indonesia yang datang dengan jas dan dasi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo